Sejumlah mahasiswa dan masyarakat kembali menggelar aksi Kamisan di depan Polda Jateng. Kasus kematian Gamma yang ditembak oleh polisi menjadi isu yang diangkat dalam kasus tersebut.
Pantauan detikJateng, mereka tiba di Mapolda Jateng, Kelurahan Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka membawa poster bertuliskan 'Resolusi 2025: Tuntaskan Kasus Gamma', 'The Power of Robig Gaji Bintara Sewa 7 Pengacara' hingga 'Saksi Ditelanjangi, Robig Ditutupi, Polisi Profesional?'.
Mereka mulai mendoakan Gamma saat hari mulai gelap sejak pukul 18.15 WIB. Tampak salah satu kerabat Gamma, Nursalam (45), ikut hadir dan memegang bunga krisan putih. Doa dari lintas agama itu melantunkan selawat dan doa-doa dari beberapa agama untuk mendiang Gamma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nursalam yang turut hadir di tengah aksi dan sempat berorasi. Dia menyatakan terima kasihnya atas atas dukungan masyarakat yang terus mengawal kasus penembakan Gamma oleh tersangka Robig. Ia meminta masyarakat untuk terus mengawal hingga Robig dapat dikenai hukuman maksimal.
"Kalau tuntutan kita kan memang dari awal supaya PTDH-nya jalan, terus untuk yang pidananya kan kita inginnya hukuman semaksimal mungkin. Kalau misalnya dia (dijerat pasal KUHP) 338 harusnya 338-nya itu maksimal," kata Nursalam di depan Polda Jateng, Semarang, Kamis (2/1/2025).
Ia juga menyinggung mutasi Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar yang dilakukan oleh Polri beberapa hari lalu. Dia merasa kecewa lantaran mutasi itu tidak terkait dengan kasus Gamma.
"Lah itu kalau kita masih ingin supaya dari pihak kepolisian dapat menyebutkan dalam arti bukan lagi penyegaran, intinya sebenarnya tentang apa ketika dia dimutasi," harapnya.
Ia tetap menuntut adanya hukuman untuk Irwan yang dianggapnya telah melakukan intimidasi, menutup-nutupi fakta, hingga memberikan pernyataan yang tak sesuai terkait dengan kasus Gamma.
"Dari rekonstruksi awal dari Jrakah sampai ke Penataran kan Gamma tidak pegang senjata apapun, sedangkan Kapolrestabes ada statemen yang mengatakan dia (Gamma) turun sambil mengayun-ayunkan senjata. Itu kan tidak ada di rekonstruksi maupun di CCTV," tegasnya.
Hal senada dikatakan Koordinator Aksi Kamisan Semarang, Natanael Bremana. Ia menyayangkan Polda Jateng yang menyebut Irwan dimutasi bukan karena buntut kasus Gamma.
"Cukup sedih buat kami mendengar dari Kabid Humas Jateng menyampaikan bahwa dia dimutasi bukan karena kasusnya Gamma gitu. Maka tuntutan kami tetap sama, pecat eks-Kapolrestabes Semarang," tegasnya.
Aksi Kamisan petan ini, kata Natanael, dimaksudkan untuk merawat ingat masyarakat akan kasus penembakan Gamma yang hingga kini masih belum tuntas.
"Hari ini kita 40 harian mengenang Gamma. Acaranya mulai dari orasi, kemudian doa lintas agama, perwakilan dari teman-teman keagamaan Hindu, Budha, Kristen Katolik, dan Muslim juga nanti akan ikut mendoakan 40 harian," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang siswa SMKN 4 Semarang, Gamma tewas akibat ditembak oleh Aipda Robig. Dalam rilisnya, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, menyebut Gamma merupakan pelaku tawuran yang saat itu membawa sajam dan mengancam keselamatan polisi.
Belakangan terungkap bahwa Gamma tidak membawa senjata tajam saat ditembak Aipda Robig. Bahkan pelajar itu tidak melakukan aktivitas yang mengancam keselamatan polisi itu.
Aipda Robig juga telah menjalani sidang kode etik dan telah dipecat dari kepolisian.
(ahr/ams)