Pelaku pelemparan bus Trans Jateng di Wonogiri, Agus Sunarto (48), mengaku aksinya itu dilakukan karena bus ugal-ugalan di jalan. Pengelola Trans Jateng buka suara terkait pengakuan tersebut.
Pengurus konsorsium TransJateng Solo-Wonogiri, Suprapto, mengatakan pihaknya mengaku sudah mengetahui motif pelaku melakukan pelemparan itu. Jika pelaku berniat menegur, seharusnya dilakukan di halte yang tidak jauh dari lokasi pemepetan.
"Kalau marah-marah kan mestinya di dekat itu ada halte besar, itu kan (bisa) divalidasi. Berhentinya di halte lama. Mestinya kan kalau mau menegur di situ, tidak main hakim sendiri," kata Suprapto kepada wartawan, Rabu (1/1/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suprapto menyayangkan kejadian itu. Ia memastikan tidak ada unsur kesengajaan dari pengemudi memepet pelaku di jalan raya. Terlebih di jalan raya banyak kendaraan lain. Tidak jarang banyak pengendara yang berhenti mendadak sehingga membuat kendaraan lain harus menghindar.
"Tidak nyenggol, tidak. Tidak ada kesengajaan dari pramudi. Sama sekali tidak ada kesengajaan, saya jamin," ungkapnya.
Atas kejadian itu, pihaknya akan tetap menjadikan insiden itu sebagai bahan evaluasi. Ada kegiatan evaluasi rutin yang dilakukan kepada pramudi dan pramujasa serta karyawan lainnya.
Selain evaluasi, kata Suprapto, pihaknya sering melalukan briefing kepada para karyawan termasuk pramudi. Para karyawan ditekankan agar bekerja sesuai standar operasional prosedur atau SOP.
"Kemarin sudah baik, sesuai SOP tidak ada yang dilanggar. Batas kecapatan maksimal 60 km/jam itu sama sekali tidak dilanggar," kata Suprapto.
Diberitakan sebelumnya, pelaku pelemparan bus, Agus Sunarto mengakui dan menyesali perbuatannya. Ia tidak kenal dengan sopir bus.
"Emosi karena ugal-ugal dipepet," kata dia saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Selasa (31/12/2024).
Setelah dipepet bus, Agus sempat pulang ke rumahnya untuk makan. Baru kemudian ia berusaha mengejar bus tersebut hingga akhirnya berhasil menyalip bus tersebut.
"Awalnya mau memperingati. Sampai di Nguter ngambil batu," kata dia.
(rih/rih)