Keluarga Gamma Ceritakan Momen Diminta Bikin Video Pernyataan Ikhlas

Keluarga Gamma Ceritakan Momen Diminta Bikin Video Pernyataan Ikhlas

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Rabu, 04 Des 2024 15:04 WIB
Paman Gamma, Agung (49) saat ditemui awak media di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024).
Paman Gamma, Agung (49) saat ditemui awak media di Kota Semarang, Selasa (3/12/2024). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Keluarga Gamma, siswa SMKN 4 Semarang yang tewas ditembak anggota Satresnarkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin, mengaku sempat diminta membuat video pernyataan ikhlas oleh Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar dan satu wartawan berinisial D.

Diketahui, Gamma tewas usai ditembak Aipda Robig Zaenudin pada Minggu (24/11) dini hari. Saat itu pihak kepolisian menyebut Aipda Robig hendak melerai tawuran antargeng di Semarang Barat, dekat kawasan Paramount.

Paman Gamma, Agung (49) mengatakan setelah kejadian itu atau pada hari Senin (25/11), Kapolrestabes Semarang mendatangi rumah Gamma bersama jajaran anggota Polrestabes Semarang dan seorang wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami nggak tahu kalau di situ Pak Kapolres bawa wartawan, terus orang itu (wartawan) bilang ke saya 'Pak biar beritanya tidak menyebar ke mana-mana sebaiknya dari keluarga korban membuat video pernyataan bahwa keluarga Gamma sudah mengikhlaskan kejadian ini, dan tidak akan membesar-besarkan masalah ini'," kata Agung menceritakan momen tersebut, Selasa (3/12/2024).

Agung mengatakan, malam itu ada beberapa pihak keluarga yang berkumpul menerima kedatangan polisi dan wartawan. Mulai dari ayah, nenek, kakek, dan Paman Gamma. Saat diminta membuat video pernyataan ikhlas itu, keluarga Gamma langsung menolak.

ADVERTISEMENT

"Saya nggak mau saya, terus Pak Kapolres juga bilang 'nggak apa-apa Pak, nanti Bapak memberi pernyataan seperti ini aja'," ujar Agung.

"Terus Pak Kapolres dia mengulangi itu, (video berisi) bahwa ini keluarga Gamma mengikhlaskan kejadian ini, dan tidak akan memperbesar masalah ini dan untuk masalah hukumnya nanti diserahkan ke Polrestabes," sambungnya.

Namun, keluarga Gamma tetap kukuh tidak mau membuat video yang menyatakan bahwa mereka telah mengikhlaskan kematian Gamma karena ditembak polisi. Setelah itu mereka tidak dibujuk lagi.

"Tetap saya tidak mau, 'saya nggak mau Pak karena ini saya harus rembugan dengan keluarga besar kami, saya nggak berani untuk memutuskan atau memberi pernyataan sendiri' gitu," kata Agung mengulang perkataan yang dia sampaikan pada malam itu.

Agung masih ingat siapa saja yang hadir malam itu di rumah Gamma yang tinggal bersama kakak, nenek, dan ayahnya. Saat itu Kombes Irwan ditemani Kasat Reskrim dan Kasat Narkoba Polrestabes Semarang, serta satu wartawan Semarang yang tak ia ketahui dari media mana.

"(Wartawan) Namanya 'D'. Dia pulangnya itu duduknya sebelahnya Pak Kapolres, satu mobil. Ciri-ciri, putih, gemuk, gempal, kaus biru. Pokoknya dia bilang wartawan, cuma kita nggak tahu wartawan apa," ucap Agung.

"Saat kita berbincang ini dia (wartawan) moto-moto gitu, tahunya itu intern Polrestabes. Karena setahu kami Pak Kapolrestabes memperkenalkan beliau, terus Pak Kasat Reskrim, Pak Kasat narkoba, cuma yang satu (wartawan) nggak diperkenalkan," sambungnya.

Agung menambahkan, pertemuan malam itu berjalan kurang lebih setengah jam. Agung yang menemui para tamu dari Polrestabes Semarang itu tak menjelaskan detail isi pertemuan.

"(Ada surat pernyataan atau disuruh tanda tangan?) Nggak, cuma (sempat diminta membuat) video pernyataan dari keluarga Gamma kalau keluarga nggak akan memperbesar, ikhlas, atas kejadian ini (tapi akhirnya ditolak)," pungkas Agung.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar meminta agar fokus kepada penanganan kasus penembakan Gamma tersebut.

"Fokus penanganan perkaranya aja ya," kata Irwan saat dihubungi detikJateng, Selasa (3/12/2024).

Sementara Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, mengatakan soal intervensi itu telah dijawab Irwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi III DPR RI.

"Konfirmasi sudah dijawab Kapolrestabes di acara sidang RDP RI," kata Artanto saat dihubungi detikJateng.

Diketahui, dalam RDP Komisi III DPR RI pada Selasa (3/12) pagi, Irwan membenarkan pihaknya sempat mendatangi rumah korban pada Senin (25/11).

"Bahkan Senin malam saya juga hadir ke rumah duka, walaupun ada pihak yang menyebutkan bahwa ini adalah bagian dari intervensi kepolisian terhadap keluarga korban," kata Irwan dalam RDP Komisi III DPR RI, kemarin.




(dil/ahr)


Hide Ads