.webp)
Sularso (63) tega menghabisi nyawa guru SMP Eti Murih Utami (59) di Banjarnegara dengan menjerat leher menggunakan tali. Padahal tersangka sudah bekerja dengan korban sejak 5 tahun lalu.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, mengatakan tersangka merupakan sopir dari korban. Keduanya juga masih memiliki hubungan saudara.
"Tersangka ini driver korban, dan memang orang kepercayaan. Ya karena masih ada hubungan keluarga antara tersangka dengan korban," ujarnya saat ditemui di Mapolres Banjarnegara, Rabu (18/9/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyebut, tersangka sudah 5 tahun bekerja dengan korban. Tepatnya setelah pensiun menjadi polisi 5 tahun lalu.
"Sudah 5 tahun menjadi driver korban. Tepatnya setelah pensiun dari polisi. Tersangka pensiun 5 tahun lalu terakhir bertugas di Polsek Purwareja Klampok," terangnya.
Tersangka sempat menutupi perbuatannya dengan merekayasa seolah-olah bunuh diri. Namun berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan, diketahui jika korban dibunuh dengan dijerat tali di leher.
"Tersangka ini ada upaya menutupi perbuatannya. Awalnya cukup rapi, tapi dari hasil penyelidikan dan penyidikan akhirnya diketahui bahwa ini kasus pembunuhan. Dengan cara dijerat pakai tali," ungkapnya.
Bahkan, tersangka dikenakan pasal 340 KUHP pembunuhan berencana. Mengingat tersangka sudah menyiapkan tali sebelum melakukan pembunuhan.
"Untuk pasal yang dikenakan berlapis. Dari pembunuhan berencana, penipuan dan penggelapan. Karena memang tersangka ini sudah menyiapkan tali dulu sebelum membunuh korban," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru SMP bernama Eti Murih Utami (59) ditemukan tewas di rumahnya di Desa Kalilandak, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara. Awalnya korban diduga bunuh diri karena ditemukan tewas dengan posisi menggantung di rumahnya.
Kemudian setelah polisi melakukan penyelidikan dan penyidikan terungkap jika Eti adalah korban pembunuhan. Pelakunya adalah Sularso (63) yang merupakan pensiunan polisi yang juga orang kepercayaan korban.
Kapolres Banjarnegara, AKBP Erick Budi Santoso, mengatakan pihaknya awalnya mendapatkan laporan adanya peristiwa gantung diri. Namun setelah dilakukan pemeriksaan, korban tewas dibunuh.
"Awal kita mendapatkan laporan adanya gantung diri di rumah korban. Tetapi kami terus melakukan penyelidikan penyidikan dan pemeriksaan saksi-saksi juga hasil autopsi baru terkuat jika korban dibunuh," jelasnya saat jumpa pers di kantor Polres Banjarnegara, Selasa (17/9).
(apl/cln)
