Kala Wahyu Sungkem Mbah Buyut Lalu Tega Membunuhnya

Terpopuler Sepekan

Kala Wahyu Sungkem Mbah Buyut Lalu Tega Membunuhnya

Tim detikJateng - detikJateng
Sabtu, 07 Sep 2024 09:45 WIB
Reka ulang kasus pencurian dan pembunuhan nenek buyut di Delanggu, Klaten, Rabu (4/9/2024).
Reka ulang kasus pencurian dan pembunuhan nenek buyut di Delanggu, Klaten, Rabu (4/9/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng.
Klaten -

Aksi pembunuhan sadis dilakukan oleh Wahyu Pujantoro (24) terhadap nenek atau mbah buyutnya, Sukarni Tarno Pawiro (87). Ironisnya, Wahyu sempat sungkem atau mencium tangan sang nenek sebelum menghabisinya.

Hal itu terungkap saat polisi menggelar reka ulang kasus pencurian yang menewaskan Sukarni, dengan tersangka Wahyu, dan seorang temannya Edwin Widiantoro (20).

"Sebelum kejadian yang mengakibatkan korban meninggal dunia itu memang para tersangka ini sempat bertemu dengan korban terlebih dahulu. Kemudian pergi dan kembali lagi melakukan aksinya tersebut," jelas Kanit I Pidum Satreskrim Polres Klaten Iptu Agung Sedewo ditemui detikJateng saat menggelar reka ulang di TKP Delanggu, Klaten, Rabu (4/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agung menerangkan, saat bertemu nenek buyutnya, tersangka Wahyu sempat mencium tangan korban.

"Cium tangan terhadap korban, jadi sempat cium tangan korban. Selanjutnya setelah reka ulang ini dan setelah berkas dinyatakan lengkap kita akan serahkan tersangka beserta barang bukti ke kejaksaan," kata Agung.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pengacara yang mendampingi tersangka, Mus Aminingsih, mengatakan dalam adegan reka ulang itu tersangka memang benar sempat bertemu korban. Adegan itu merupakan fakta tambahan dari pengakuan tersangka.

"Betul, semua betul itu (cium tangan) malah tambahan, dulu dia (Wahyu) tidak ngasih tahu. Ternyata cium tangan dulu, kan ke sini dulu (sebelum balik lagi mencuri)," ungkap Mus kepada detikJateng di lokasi.

Motif Wahyu Bunuh Mbah Buyut

Saat dihadirkan dalam konferensi pers, Wahyu mengakui semua perbuatannya pada Kamis 13 Juni 2024 itu. Wahyu menuturkan, awalnya dia hanya mau mencuri sepeda motor.

"Pertama kali mau nyuri sepeda motor punya budhe (Komiyati) dan mbaknya (Agnes). Ya (karena motor tidak ada) ambil uang, cincin sama handphone (milik Agnes)," terang Wahyu saat di Mapolres, Senin (24/6).

Usai mengambil harta saudaranya itu, kata Wahyu, dirinya masuk ke kamar korban. Tetapi, saat itu neneknya ternyata tidak tidur dan tahu mengetahui perbuatannya sehingga langsung dibekap.

"Korban saya bekap dulu, waktu itu nggak tidur. Ya saya (benturkan)," kata Wahyu.

Menurut Wahyu, sebelum kejadian dua hari sebelumnya dirinya ke lokasi bertemu. Tujuannya untuk memantau lokasi.

"Ya mantau-mantau lokasi. Ya menyesal," lanjut Wahyu.

Aksi durhaka itu, sebut Wahyu, dilakukannya karena butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab dirinya menganggur dan menunggu panggilan kerja di kapal.

Diberitakan sebelumnya, Polres Klaten menangkap Wahyu Pujantoro (24) warga Desa Bendosari, Kecamatan Sawit, Boyolali dan Edwin Widianto (24) Desa Jambon, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo yang mencuri dan menghabisi nyawa Sukarni Tarno Pawiro (87). Dari penyidikan, eksekutor pencurian yang menghabisi nenek itu adalah Wahyu yang tidak lain buyut dari korban.

"Saudara WP ini adalah cucu buyut korban. Penyebab kematian korban karena dibekap, tapi kebablasan sehingga menyebabkan meninggal dunia," jelas Wakapolres Klaten Kompol Tegar Satrio Wicaksono kepada wartawan saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Senin (24/6).

Dijelaskan Tegar, dari hasil pemeriksaan, selain dibekap korban juga dibenturkan ke lantai. "Karena benturan dan bekapan korban akhirnya meninggal dunia," lanjut Tegar.




(apl/apl)


Hide Ads