Polisi Autopsi Jenazah Pegawai Perindo Solo yang Tewas Dibunuh Suami

Polisi Autopsi Jenazah Pegawai Perindo Solo yang Tewas Dibunuh Suami

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Jumat, 23 Agu 2024 18:25 WIB
Polisi saat membongkar makam pegawai kantor DPD Perindo Solo VH (42) di TPU Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (23/8/2024).
Polisi saat membongkar makam pegawai kantor DPD Perindo Solo VH (42) di TPU Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (23/8/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Makam perempuan inisial VH (42) yang merupakan pegawai kantor DPD Perindo Solo dibongkar oleh kepolisian. Petugas mengautopsi jasad korban yang diduga meninggal dunia karena kasus KDRT oleh suaminya berinisial AS (47) itu.

Korban dimakamkan di TPU Sumber. Prosesi pembongkaran makam dimulai sekira pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB. Tim dokter forensik melakukan proses autopsi di lokasi.

Wakapolresta Solo, AKBP Catur Cahyono, mengatakan pihaknya sudah mendapatkan hasil visum awal korban dari dokter. Tapi pihaknya ingin menyinkronkan lagi hasil visum dengan autopsi yang dilakukan hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Siang ini yang dilakukan di pemakaman, yaitu pelaksanaan autopsi. Dari Satreskrim telah berkoordinasi dengan pihak keluarga dan disetujui. Hari ini dilaksanakan autopsi yang berjalan dengan baik. Kita juga melakukan pengamanan untuk mengantisipasi ada hal-hal yang tidak diinginkan," kata Catur kepada awak media di TPU Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (23/8/2024).

Catur mengatakan, dugaan kasus ini adalah tindak pidana KDRT. Dalam proses penyidikan, polisi masih ingin mendalami apa yang dilakukan tersangka kepada korban.

ADVERTISEMENT

Data hasil autopsi ini, kemudian akan disinkronkan dengan keterangan tersangka, hasil visum awal, dan rekonstruksi yang akan dilakukan nanti.

"Autopsi luar sudah ada, tapi kita ingin memastikan lagi dengan hasil autopsi hari ini biar sinkron semua. Yang pasti (hasil visum awal) lebam, memar, dan terbenturnya ada di bagian tubuh lain. Tapi kami belum bisa mendetailkan, karena ini ranah dari kedokteran," jelasnya.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa tujuh orang saksi dari kejadian ini. Pelaku warga Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo ditangkap di rumahnya pada Kamis (22/8) lalu dan sudah ditahan di Mapolresta Solo.

"Pasal yang pasti tentang KDRT. Kita akan lakukan gelar, kalau ada tambahan kita akan sampaikan nanti," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris DPD Perindo Solo, Asti Pristiwadji, membenarkan korban adalah merupakan pegawai di kantor Perindo Solo. Korban disebut sosok yang aktif di partai, sebelum kegiatan DPD Perindo vakum pada April lalu.

"Kurang lebih keanggotaannya (korban di DPD Perindo Solo) tiga tahunan. Dia kader yang baik dan dipercaya menjadi kepala rumah tangga, mengurusi kebersihan pertanggungjawaban. Tidak (ikut nyaleg)," kata Asti saat dihubungi awak media, Jumat (23/8).

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Solo Kompol Ismanto Yuwono mengatakan, dugaan KDRT itu terjadi pada Sabtu dan Minggu (17-18/8). Akibatnya, korban mengalami luka memar dan lebam hingga akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.

"Pelaku melakukan penganiayaan dengan cara memukul dan mendorong korban sehingga korban terjatuh dan membentur meja atau kursi. Hal itu mengakibatkan korban mengalami luka memar dan lebam di sekujur tubuh dan dilarikan di rumah sakit. Dan keesokan harinya dinyatakan kondisi korban buruk dan meninggal dunia di rumah sakit," kata Ismanto dalam siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (23/8).

Setelah korban dimakamkan, kasus ini dilaporkan oleh adik korban yang curiga akan kematian kakaknya tidak wajar.




(rih/apl)


Hide Ads