Sebelum Dihabisi Adik Kandung, Sandra Sempat Ucap 'Sudah Bunuh Saja Aku'

Regional

Sebelum Dihabisi Adik Kandung, Sandra Sempat Ucap 'Sudah Bunuh Saja Aku'

Fatichatun Nadhiroh - detikJateng
Senin, 12 Agu 2024 12:49 WIB
Putri natasya pelaku pembunuhan kakak di surabaya saat rilis di polrestabes surabaya
Putri natasya pelaku pembunuhan kakak di surabaya saat rilis di polrestabes surabaya. Foto: Deny Prastyo Utomo
Solo -

Polisi menyebut Sandra (30) yang tewas dibunuh adik kandungnya, Putri Anastasyia (25), sempat mengambil sebilah pisau lalu mengucap 'sudah bunuh saja aku'. Hal itu berdasarkan keterangan Putri, eks petarung Mixed Martial Arts (MMA) yang menjadi tersangka dalam kasus ini.

Dilansir detikJatim, Senin (12/8), Plt Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya Kompol Teguh Setiawan mengatakan Sandra dan Putri saat itu sedang cekcok pada Senin (29/7).

"Saat cekcok itu korban masuk ke dalam rumah dan diikuti oleh tersangka yang kemudian korban mengambil sebilah pisau yang diberikan atau ditunjukkan kepada tersangka, sesuai keterangan tersangka bahwa korban yang bilang 'sudah bunuh saja aku'," kata Teguh, Sabtu (10/8/2024), dikutip dari detikJatim.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari situ mungkin karena tersangka yang terpancing yang sebelumnya terjadi cekcok itu korban didorong ke tembok sambil dicekik sehingga kepala korban membentur tembok," sambungnya.

Saat pisaunya terjatuh, Putri menyebut Sandra akan mengambil pisau. Namun, tersangka menariknya hingga korban tersungkur.

ADVERTISEMENT

"Nah saat itu karena tersangka takut korban teriak-teriak hingga memancing mungkin tetangga, oleh tersangka korban dilakukan penguncian dengan cara tangan kanan tersangka dimasukkan di leher korban sambil dilakukan penguncian hingga korban ini tidak bersuara dan tidak bergerak," ujar Teguh.

"Dan sesuai keterangan dari tersangka ada cairan yang keluar di tangan kirinya karena ditekan oleh tersangka sehingga korban ini tidak bergerak lagi dan tidak bersuara." Imbuhnya.

Tersangka mengakui dirinya dalam keadaan sadar saat itu. Namun korban tidak bereaksi saat dia mencoba membangunkannya. Kemudian, timbul inisiatif tersangka untuk merekayasa seolah korban bunuh diri lantaran korban tak kunjung bangun dan bernafas setelah ditunggu beberapa saat.

"Setelah ditunggu 10 menit karena tidak ada reaksi korban tersangka ketakutan sehingga ada inisiatif untuk membuat seolah-olah korban ini meninggal dalam kondisi gantung diri. Kemudian diangkatlah korban ke atas tangga, kemudian diikat menggunakan kabel yang rencananya akan didorong ke bawah sehingga posisi seperti mati karena gantung diri," pungkas Teguh.

Diberitakan detikJatim sebelumnya, Sandra (30) ditemukan meninggal dalam kondisi lehernya terlilit kabel di tangga rumahnya di rumahnya Jalan Darmo Indah Selatan, Kecamatan Tandes, Surabaya, pada Selasa (30/7). Sandra sempat diduga bunuh diri.

Dari hasil penyelidikan polisi, korban dipastikan tewas di tangan adik kandungnya, Putri Natasya (25). Kepada polisi, sang adik mengaku tak sengaja. Polisi lalu mengungkap penyebab kematian Sandra yang terjadi sejak Minggu, 28 Juli 2024.

Kepada penyidik, Putri mengaku menyimpan sakit hati terhadap Sandra. Adik-kakak yang awalnya tinggal bersama di rumah tempat kejadian perkara itu sering cekcok sehingga Putri keluar dari rumah itu dan memilih ngekos di Wisma Tengger.

"Dulu korban bersama orang tuanya, bersama tersangka dan adiknya yang ketiga tinggal di TKP. Namun sejak 4 bulan lalu sering terjadi cekcok, hingga mereka semua keluar rumah dan memilih kos di Wisma Tengger," kata Teguh dalam konferensi pers di Polrestabes Surabaya, Jumat (9/8/2024).

Putri merasa sakit hati karena Sandra kerap mengumbar aibnya kepada orang lain hingga ibu mereka tahu dan menjadi sedih. Dia juga menilai kakaknya itu malah membuat masalah baru di keluarga mereka karena telah mencampuri masalah pribadinya.

Kepada polisi, Putri mengaku datang ke rumah di Jalan Darmo Indah Selatan itu untuk mengklarifikasi sejumlah hal kepada kakaknya. Namun, ketika dirinya berhasil masuk ke rumah itu sang kakak menurutnya selalu berteriak hingga mereka pun cekcok.

"Tersangka mencoba menjelaskan, korban selalu teriak dan akhirnya terjadi perbuatan hingga menghilangkan nyawa korban," tutur Teguh saat konferensi pers.

Putri dihadirkan dalam konferensi pers di Polrestabes mengenakan pakaian tahanan dengan tangan terikat. Saat ditanya bagaimana dia membunuh kakaknya dengan tangan kosong? Perempuan berpotongan rambut pendek dan bertubuh kekar itu mengaku pernah ikut bela diri MMA.

Dia juga mengaku tidak berniat membunuh kakaknya. "Niat awalnya kirain cuma cekcok tapi saya nggak tahu tiba-tiba dia menodongkan pisau. Saya berusaha membela tapi terjadi seperti itu. Akhirnya saya coba pembelaan diri juga tapi saya kelewatan," kata Putri.

Putri menambahkan, kakaknya tidak semestinya ikut campur dalam masalah pribadi dirinya. "Cekcok karena ada hubungan sama masalah saya, harusnya semua masalah saya selesai sama saya sendiri," kata tersangka.




(dil/apl)


Hide Ads