Aksi Agus itu sempat membuat pihak forensik kesulitan menemukan identitas korban dan pelaku saat mayat ditemukan. Sebab, korban yang berinisial A (15) merupakan anak di bawah umur sehingga belum pernah melakukan perekaman KTP elektronik. Selain itu, tidak ada jejak pelaku yang melekat pada mayat korban.
"Bukti sendal, tas, gunting itu kita temukan jauh dari TKP. Sekitar dua kilometer. Dicecer searah di jalan menuju Tlogodowo dan Kalianyar," kata Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi kepada detikJateng, Minggu (21/7/2024).
"Untuk kayu (untuk pelaku memukul korban) kemarin kami sudah mengupayakan mencari, cuma tidak ketemu. Kemungkinan dibuang ke sungai atau dibawa orang. Karena di situ banyak orang nyari rumput, nyari kayu bakar, dan juga waktunya sudah 24 jam (dari aksi pembunuhan)," imbuhnya.
Dibunuh di Kebun Jagung
Ia juga mengungkap pelaku membunuh korban di kebun jagung. Lantaran korban masih hidup, pelaku menyeretnya hingga sekitar 4 meter ke lokasi penemuan mayat.
"Sebenarnya tidak dibuang. Awalnya (dianiaya) di kebun jagung, karena masih hidup kemudian diseret. Jaraknya dua, empat meteran. Itu dari keterangan pelaku," terangnya.
"Iya (mungkin sudah kelelahan karena mengeksekusi korban sendirian)," imbuhnya.
Ia menambahkan hingga kini pihaknya belum menetapkan pelaku tambahan atas kejadian tersebut. "Sementara satu pelaku," terangnya.
Agus sendiri saat dihadirkan di Mapolres Demak Jumat (19/7) malam, ia mengaku membunuh korban lantaran emosi Sebabnya, korban tidak mau memenuhi perjanjian melayani tiga pelanggan. Diketahui ia menjadi penyedia jasa prostitusi online (open BO).
"Karena sejak awal sudah ada rasa dendam. Karena sudah perjanjian awal, dia mau ikut kerja keluar kota. Jadi saya berani ambil dia di luar kota, di Ambarawa," ujar Agus, Jumat (19/7).
"Itu kan pertama perjanjian awal hari itu juga itu minimal tiga orang. Setelah dia melayani satu orang, dia (korban) minta tamu lagi. Saya carikan tamu lagi sudah dapat, tamunya datang dia cancel," sambungnya.
Agus mengatakan, saat itu korban mengaku capek, dan ngantuk. Kemudian, Agus menghabisi korban dengan dalih mengajaknya menemui teman Agus.
Korban lalu diboncengkan motor dan dibunuh secara sadis di suatu kebun sepi pada Selasa (16/7) sore. Mayat korban ditemukan warga keesokan harinya, Rabu (17/7).
(apu/ams)