Agus Syahril Mubarok (20), pembunuh gadis ABG bertato kupu di kebun wilayah Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak, telah ditangkap. Pria asal Desa Lempuyang, Wonosalam, Demak, itu mengaku menjadi penyedia jasa prostitusi online (open BO) hanya untuk kerja sambilan.
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan Agus awalnya mengajak korban yang baru berusia 15 tahun dan satu temannya perempuan berinisial E (16), keduanya dari Kabupaten Semarang, untuk menjadi PSK di Demak.
"(E) Statusnya juga korban. Kita akan dalami terkait TPPO (tindak pidana perdagangan orang)," kata Winardi kepada detikJateng, Sabtu (20/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengakuan Agus
Saat dihadirkan di Polres Demak pada Jumat (19/7) malam, Agus mengaku membunuh korban lantaran emosi. Alasannya, korban saat itu tidak mau memenuhi perjanjian untuk melayani tiga pelanggan.
"Karena sejak awal sudah ada rasa dendam. Karena sudah perjanjian awal, dia mau ikut kerja keluar kota. Jadi saya berani ambil dia di luar kota, di Ambarawa," ujar Agus, Jumat (19/7/2024).
"Itu kan pertama perjanjian awal hari itu juga itu minimal tiga orang. Setelah dia melayani satu orang, dia (korban) minta tamu lagi. Saya carikan tamu lagi sudah dapat, tamunya datang dia cancel," sambungnya.
Agus mengatakan, saat itu korban mengaku capek dan ngantuk. Kemudian, Agus menghabisi korban dengan dalih mengajaknya menemui teman Agus.
Korban lalu diboncengkan motor dan dibunuh secara sadis di suatu kebun sepi pada Selasa (16/7) sore. Mayat korban ditemukan warga keesokan harinya, Rabu (17/7).
Cari Korban Lewat Medsos
Agus mengaku dirinya sering merantau dan mencari PSK hanya untuk pekerjaan sampingan. Dia mencari pelanggan dari sejumlah platform media sosial.
"(Menjual PSK) Itu kerjaan selang waktu, kerjaan saya juga merantau-merantau. Ibarat ada freelance, ada panggilan, ada orang yang mau kerja, saya bawa," ujarnya, kemarin malam.
"Iya (kerjaan sampingan). (Promosi ke pelanggan) di Facebook, WhatsApp, MiChat. Kerjaan utama saya di konter servis HP di Semarang," imbuh Agus.
Agus juga mengaku mencari calon PSK lewat Facebook. Selain itu dia juga mengandalkan informasi dari teman.
"(Cari wanita untuk dijual) melalui Facebook. Ibarat ada kawan yang bilang 'ada yang mau kerja, kamu bawa ke luar kota', baru saya hubungin orangnya. Kalau memang serius baru saya jemput," ucap Agus.
Agus menambahkan, tarif jasa prostitusi online itu berkisar Rp 200 ribu hingga Rp 550 ribu.
"Paling rendah Rp 200 ribu, paling tinggi Rp 550 ribu. Saya biasanya dapatkan dari potongan transaksi Rp 50 ribu," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Agus ditangkap polisi di wilayah Kota Tegal saat hendak kabur ke Jakarta dengan nebeng truk tronton.
(dil/dil)