Pembunuh gadis ABG bertato kupu di kebun wilayah Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak, telah ditangkap. Agus Syahril Mubarok (20) warga Desa Lempuyang, Wonosalam, Demak, itu membunuh korban dengan alasan kesal karena bocah 15 tahun itu menolak melayani 'pelanggan' open BO (prostitusi online).
Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi mengatakan Agus ditangkap saat hendak kabur ke Jakarta. Agus ditangkap di wilayah Kota Tegal pada Jumat (19/7) pukul 1014.00 WIB. Saat itu dia menumpang truk tronton yang mengangkut mobil.
"Kami dari Satreskrim Polres Demak yang di-backup oleh Ditreskrimum Polda Jateng berhasil mengamankan pelaku saat perjalanan pelaku dari Demak ke Jakarta. Ditangkap di Tegal Kota," kata Winardi, Jumat (19/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat diperiksa polisi, Agus mengaku sakit hati lantaran ABG itu menolak melayani 'pelanggan' open BO.
"Kronologi pada Selasa (17/7) sekitar jam 14.00 WIB, pelaku bersama korban dan temen korban diajak ke Demak untuk diberikan atau dicarikan kerja. Yang mana saat itu akan datang sebagai open BO (prostitusi online)," kata Winardi di kantornya.
"Setelah itu korban melayani di hotel salah satu di Kabupaten Demak. Setelah selesai, korban diminta untuk melayani kembali dan menolak ajakan sehingga tersangka ini sakit hati," imbuh Winardi.
Agus lalu mengajak korban berboncengan motor dengan alasan hendak menemui teman Agus. Ternyata korban dibawa ke sebuah kebun di wilayah Dukuh Sindon, Desa Trimulyo, Kecamatan Guntur, Demak. Keduanya tiba di lokasi pada Selasa (16/7) sekitar pukul 15.00 WIB.
"Pada saat di TKP, (pelaku) mencari lengahnya si korban karena sakit hati, sudah dicarikan pelanggan tetapi tidak mau melayani, sehingga dilakukan penganiayaan terhadap korban," ungkap Winardi.
Saat korban lengah, Agus menyerangnya menggunakan potongan kayu jati, bambu, dan gunting. Mayat korban ditemukan di kebun itu oleh warga pada Rabu (17/7) lalu.
"Jadi dengan potongan kayu jati yang ada di lokasi dan bambu. Dipukul bagian kepala, wajah, maupun di rahang. Korban pada saat itu juga dilakukan penusukan dengan menggunakan gunting sebanyak dua kali," jelas Winardi.
Untuk diketahui, korban diketahui hilang kontak dengan keluarganya selama sekitar 1,5 bulan. Sebelum meninggalkan rumah, korban sempat berpamitan kepada ayahnya hendak pergi selawatan.
(rih/rih)