Gadis Boyolali Lapor Ditusuk Begal, Ternyata Tikam Perut Sendiri

Gadis Boyolali Lapor Ditusuk Begal, Ternyata Tikam Perut Sendiri

Jarmaji - detikJateng
Rabu, 05 Jun 2024 16:00 WIB
The greatest fear, an intruder in the house.
Ilustrasi begal sadis. (Foto: iStock)
Boyolali -

Masih ingat kasus laporan pembegalan dan penusukan yang dialami seorang gadis remaja di Simo, Boyolali, akhir April lalu? Kejadian ini ternyata hanya rekasaya alias laporan palsu si korban sendiri.

LRN atau LR (18) warga Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali, mengaku menjadi korban begal dan mengalami luka tusuk di perut pada Jumat, 19 April 2024. Satu handphone (HP) miliknya dilaporkan hilang direbut pelaku.

"Hasil dari penyelidikan oleh Resmob Satreskrim bersama Unit Reskrim Polsek Simo tidak menemukan cukup bukti terkait laporan pencurian dengan kekerasan yang dilaporkan pada Jumat (19/4) malam," kata Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Joko Purwadi, Rabu (5/6/2024).

Untuk diketahui, kejadian pencurian dengan kekerasan atau begal itu dilaporkan terjadi pada Jumat (19/4/2024), sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu korban dalam perjalanan pulang dari Nogosari (Boyolali) ke rumahnya di Teter, Simo.

Korban yang mengendarai sepeda motor matik mengaku dibuntuti dua orang pelaku yang berboncengan mengendarai sepeda motor. Pelaku menyalip korban dari kiri.

Saat posisi sejajar, pelaku yang depan langsung merebut HP korban yang ditaruh di dashboard motor. Sedangkan pelaku yang di belakang menusuk korban menggunakan senjata tajam.

Sehingga korban mengalami luka tusuk di perut sebelah kiri. Korban kemudian pulang dan cerita ke orang tuanya.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Simo. Kejadian itu selanjutnya dilaporkan ke Polsek Simo.

Joko mengatakan, menindaklanjuti laporan adanya kejadian tersebut Resmob Satreskrim Polres Boyolali bersama Unit reskrim Polsek Simo melakukan penyelidikan. Pada Senin (3/6) berhasil mengamankan satu buah HP yang dilaporkan hilang oleh korban.

Setelah dilakukan klarifikasi terhadap saksi pembawa HP tersebut, mengatakan bahwa HP tersebut dimiliki dengan cara membeli dari seseorang yang memiliki ciri-ciri mirip dengan korban.

Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut korban mengakui jika memang benar ia sendiri yang telah menjual HP tersebut. HP tersebut tidak pernah hilang.

Terkait kejadian begal yang ia laporkan di Polsek Simo, korban mengakui jika peristiwa tersebut tidak pernah ada dan ia mengakui telah membuat laporan palsu.

"LR mengakui jika peristiwa tersebut tidak pernah ada dan ia mengakui telah membuat laporan palsu," jelas Joko.

Dari pengakuan korban, bahwa luka tusuk di perutnya adalah akibat perbuatannya sendiri. Dia lukai sendiri dengan menggunakan pisau.

"Pengakuan dari LR, luka di perut akibat perbuatannya sendiri. Dia lukai menggunakan pisau," ujar Joko.

Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi Prihanto, mengatakan LR memohon maaf ke Polsek Simo dan Polres Boyolali. Kejadian begal itu adalah tidak benar dan dia menyesal karena menjadi kasus viral di media.

Arif Mudi menegaskan bahwa tindakan membuat laporan palsu adalah pelanggaran hukum pasal 220 KUHP. Dapat merugikan banyak pihak. Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu memberikan laporan yang jujur dan akurat kepada pihak berwajib.

"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu memberikan laporan yang jujur dan akurat. Membuat laporan palsu tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga dapat merugikan banyak pihak dan menghambat upaya kami dalam menjaga keamanan dan ketertiban," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, kawanan begal dilaporkan beraksi di wilayah Boyolali. Dua orang pelaku menusuk korbannya dan berhasil merebut smartphone yang ditaruh di dashboard motor.

"Korban mengalami luka tusuk di perut," kata Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Arif Mudi, dikonfirmasi detikJateng, Senin (22/4).

Aksi begal itu menimpa gadis remaja, LRN atau LR warga Desa Teter, Kecamatan Simo, Kabupaten Boyolali. Dia mengaku dibegal pelaku saat dalam perjalanan pulang di jalan Simo-Kalioso Km 4 wilayah Desa Temon, Kecamatan Simo.




(aku/sip)


Hide Ads