Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Penjaga Toko Sukoharjo, Ayah Korban: Kejam

Lihat Rekonstruksi Pembunuhan Wanita Penjaga Toko Sukoharjo, Ayah Korban: Kejam

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Senin, 27 Mei 2024 13:15 WIB
Ayah dari wanita penjaga toko korban pembunuhan, Sarno saat ditemui awak media di lokasi rekonstruksi di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Senin (27/5/2024).
Ayah dari wanita penjaga toko korban pembunuhan, Sarno saat ditemui awak media di lokasi rekonstruksi di Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Senin (27/5/2024). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Polisi menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap korban inisial S (22), wanita pegawai toko warga Desa Lemahbang, Kecamatan Jumapolo, Kabupaten Karanganyar. Rekonstruksi ini dihadiri langsung oleh ayah korban, Sarno (55).

Nampak Sarno menyaksikan adegan awal hingga akhir dari jalannya rekonstruksi yang dilakukan di makam Mawar Dukuh Gagan, Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Kabupaten Sukoharjo. Sarno juga sempat mengambil dokumentasi saat ketiga pelaku melakukan aksi pembunuhan tersebut.

Ekspresi sedih, marah, dan kesal nampak di wajah Sarno. Meski demikian ia tetap kooperatif dan tidak melakukan tindakan yang mengganggu jalannya proses rekonstruksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya (datang) sama adik saya. Tadi diberitahu (ada rekonstruksi) keponakan saya," kata Sarno kepada awak media, Senin (27/5/2024).

Sebanyak 27 adegan diperagakan tiga tersangka berinisial DS, GS, dan RMS alias Nopek. Mereka memperagakan dari niat menghabisi korban, detik-detik membunuh korban, hingga berfoya-foya usai menghabisi korban.

ADVERTISEMENT

Korban dieksekusi para tersangka pada Selasa (9/4) lalu. Diketahui, ketiga pelaku pesta miras sebelum membunuh korban.

Ketiga pelaku sempat mencoba meracuni S dengan mencampurkan racun tikus ke minuman susu yang ditenggak korban, namun tidak berhasil. Hingga akhirnya, tersangka DS menjerat leher korban dengan sabuk perguruan silat, lalu GS memukul kepala korban dengan batu, dan RMS memegangi kaki korban.

"Keji, sangat keji sekali. Kejam," ucap Sarno.

Mayat S kemudian dibungkus plastik dan dibuang di parit dekat makam Mawar. Pelaku kemudian mengambil uang, motor, dan HP korban lalu dijual.

Tersangka RMS mendapat HP korban dan dijual seharga Rp 1.250.000. DS menjual motor korban laku Rp 4.100.000, lalu uangnya untuk membayar utang, upah, dan karaoke dengan GS.

Sarno mengaku tidak mengenal para pelaku. Namun salah satu pelaku adalah teman putrinya.

"Semoga pelaku dihukum seberat-beratnya. Saya tidak menduga akan seperti ini," ujarnya.

Untuk diketahui, awal kasus ini dari penemuan jasad korban yang ditemukan warga pada Minggu (14/4) lalu. Keluarga mencoba mencari korban yang terakhir pamitan bekerja di toko jilbab di Sukoharjo Kota.

Hingga akhirnya, keluarga mengetahui putrinya menjadi korban pembunuhan. "Belum ada (firasat). Saya mencoba mencari tapi tidak ketemu," ucapnya.

Terpisah, Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit mengatakan dari adegan rekonstruksi ini untuk menggambarkan bagaimana pelaku melakukan aksinya.

"Setelah rekonstruksi akan ada penyinkronan. Kalau dari Kejaksaan merasa ada yang kurang, nanti akan kita lengkapi," kata Sigit.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads