Rekonstruksi 2 Pengamen Tewas Dikeroyok Manusia Silver Disiapkan

Rekonstruksi 2 Pengamen Tewas Dikeroyok Manusia Silver Disiapkan

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Jumat, 24 Mei 2024 19:09 WIB
Dua tersangka perkelahian yang menyebabkan dua pengamen tewas dihadirkan di Mapolres Klaten, Selasa (14/5/2024).
Dua tersangka perkelahian yang menyebabkan dua pengamen tewas dihadirkan di Mapolres Klaten, Selasa (14/5/2024). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten - Kasus pengeroyokan yang menyebabkan dua pengamen tewas di tangan manusia silver di Dusun Tegalharjo, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten terus diproses penyidik. Tiga saksi sudah diminta keterangan untuk pemberkasan.

"Sudah tiga orang kita periksa. Belum, berkas belum kita limpahkan karena kita masih melengkapi," ungkap Kapolsek Prambanan AKP Jaenudin kepada detikJateng, Jumat (24/5/2024).

Menurut Jaenudin, meskipun berkas belum dilimpahkan kemungkinan ada rekonstruksi tetap dipersiapkan. Reka ulang hampir bisa dipastikan akan dilakukan.

"Pastilah (rekonstruksi). Untuk dua korban belum ada keluarga yang mengakui," imbuh Jaenudin.

Kanit Reskrim Polsek Prambanan Ipda Budi Hartono menyatakan proses penyidikan masih berlangsung. Namun kemungkinan digelar rekonstruksi juga disiapkan.

"Rekonstruksi nanti di lokasi atau mana kita belum tahu. Semua nanti kita siapkan," ungkap Budi kepada detikJateng.

Sebelumnya diberitakan, dua pengamen di Prambanan, Klaten, yakni Willy dan Sandy (nama panggilan) tewas usai bertikai dengan manusia silver di Dusun Tegalharjo, Desa Kebondalem Kidul, Kecamatan Prambanan, Klaten, Selasa (7/5) malam. Pelaku yakni BP alias Bon (44) dan NGP alias Putra akhirnya berhasil ditangkap di wilayah, Banyuwangi, Jawa Timur.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, terungkap awal mula kejadian hingga pelaku tega menghabisi korban. Penyebabnya kejadian itu karena emosi korban saat melihat anak perempuannya dibentak korban.

"Motifnya sakit hati karena anak perempuannya dibentak oleh korban (Willy). Ada sakit hati, melakukan penganiayaan karena tersangka (BP) ini tersulut emosi," terang Kapolres Klaten AKBP Warsono saat konferensi pers di Mapolres Klaten, Selasa (14/5) siang.


(apu/apu)


Hide Ads