Kepolisian berhasil mengungkap kasus bayi yang dibuang di teras rumah warga di Cepu, Blora. Pelaku yang sudah ditangkap polisi mengungkapkan motifnya.
Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Selamet mengatakan pelaku berinisial DK (42). Berdasarkan hasil pemeriksaan, DK mengaku awalnya hendak melahirkan bayinya pada Jumat (10/5). Pelaku berniat bersalin sendiri di kos.
"Dan ternyata benar, bahwa ibu itu melahirkan di Kecamatan Mayong Jepara, yang bersangkutan bekerja di sana di salah satu pabrik tas di Mayong. Dan si ibu melahirkan bayi di tempat kos. Karena tidak bisa secara langsung melakukan kegiatan persalinan bayi, akhirnya si ibu berangkat ke puskesmas yang ada di sana, dibantu perawat di sana. Dan sempat menginap satu hari," ujar Selamet, Rabu (15/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah sehat, ibu dan bayinya lantas pulang ke kos. Kemudian, mereka menuju ke Cepu, Blora, dengan menumpang travel.
"Si ibu bersama si bayi, membawa perlengkapannya berupa tali pusar dan perlengkapan bayi, naik travel menuju ke Cepu. Dari Cepu menginap di salah satu hotel di Cepu," jelasnya.
Sempat Niat Titipkan Bayi ke Kerabat
Setibanya di Blora, DK sejatinya sudah mempunyai niat untuk menitipkan anaknya ke salah satu kerabatnya. Namun, niat tersebut ia urungkan yang berakibat bayinya ditelantarkan di teras rumah warga.
"Tapi karena merasa takut, malu, dan lain sebagainya, akhirnya mengurungkan niat untuk menyerahkan ke kerabat itu. Tapi ditinggal di depan di teras di bangku, yang katanya masih ada hubungan kerabat," ungkap Selamet.
Usai membuang bayinya, DK pulang ke Jepara dan kembali ke kesehariannya sebagai pekerja salah satu pabrik tas.
Diduga Hubungan Gelap dengan Pria Lain
AKP Selamet melanjutkan, bayi yang dilahirkan DK diduga merupakan hasil hubungan gelapnya dengan pria lain.
"Dari hasil yang kami lakukan bahwa si ibu mempunyai hubungan gelap dengan seseorang laki-laki. Informasinya sudah berjalan hampir kurang lebih satu tahun," papar Selamet.
AKP Selamet menjabarkan, baik DK dan selingkuhannya sama-sama berumah tangga. Namun, hubungan mereka dengan pasangan masing-masing disebut tak harmonis.
"Kebetulan si ibu sudah punya keluarga, punya suami sah tapi sudah pisah ranjang kurang lebih hampir empat tahun. Suami tidak satu rumah dengan ibu ini," ujarnya.
Begitu juga dengan si pria idaman lain (PIL), yang disebut juga berpisah dengan istrinya.
"Si pria idaman lain sudah pisah istri. PIL orang Cepu juga, punya keluarga tapi tidak harmonis dengan istrinya," ucap Selamet.
"Kami dari tim penyidik akan tetap melakukan pemeriksaan dan pemanggilan terhadap pria idaman lainnya itu," sambungnya.
(apu/rih)