Suami Pelaku KDRT Istri Pakai Kapak di Borobudur Jadi Tersangka

Suami Pelaku KDRT Istri Pakai Kapak di Borobudur Jadi Tersangka

Eko Susanto - detikJateng
Selasa, 16 Apr 2024 12:22 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi: Fuad Hashim
Magelang -

Pria inisial KS alias Gendut (39) ditetapkan sebagai tersangka kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap istrinya, S (33). Tersangka kini ditahan di Rutan Polresta Magelang.

"Terhadap pelaku sudah kami tetapkan sebagai tersangka. Sudah kita tangkap dan tahan di Rutan Polresta Magelang," kata Kasat Reskrim Polresta Magelang, Kompol Rifeld Constantien Baba saat ditemui wartawan di Polresta Magelang, Selasa (16/4/2024) siang.

Rifeld mengatakan, KDRT itu terjadi di rumah mereka pada Senin (15/4) sekitar pukul 11.30 WIB. Korban S (33), dalam berita sebelumnya ditulis inisial T (34), saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Daerah (RSD) Merah Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita melakukan penyelidikan, interogasi. Gabungan tim dari Satreskrim Polresta Magelang dengan unit Reskrim Polsek Borobudur berhasil mengungkap kejadian perkara ini. Pelaku yang kita tetapkan jadi tersangka adalah suami daripada korban S. Suaminya berinisial KS," kata Rifeld.

Diberitakan sebelumnya, seorang ibu rumah tangga warga Borobudur, Kabupaten Magelang, diduga menjadi korban KDRT. Korban diduga dianiaya suaminya menggunakan kapak. Korban mengalami luka di kepala.

ADVERTISEMENT

"Motifnya kasusnya karena data pendukung baru kita cari, apakah KDRT atau penganiayaan. Kejadian di dalam rumah di dapur," kata Kapolsek Borobudur AKP Marsodik kepada wartawan di Polsek Borobudur, Senin (15/4/2024).

Dalam kasus ini, polisi menyita barang bukti kapak. Penyelidikan lebih lanjut dilimpahkan ke Polresta Magelang.

Salah seorang tetangga korban, Amir (42) mengaku mengaku menolong korban saat berada di jalan.

"Jadi ceritanya gini, ada anaknya dua lari-lari. 'Buk tolong buk'. Saya di dalam rumah, ada apa, ada apa. Terus saya keluar. Anaknya ikut di belakangnya. Belum sampai tengok ke situ (rumahnya), ibunya (korban) datang pegang (kepala) banyak darah," kata Amir.

"Terus jalan sampai depan pintu, berdiri nggak kuat, mau jatuh, tak tahan. Sudah gitu, istri saya telepon Pak Kadus, terus suruh menghubungi ambulans dan polsek," sambungnya, kemarin.




(dil/apu)


Hide Ads