Polres Rembang menangkap tujuh pria yang mengeroyok dua remaja di Kecamatan Lasem, Minggu dini hari lalu. Tujuh pengeroyok itu warga Desa Babagan, Kecamatan Lasem. Korbannya warga Desa Sluke, Kecamatan Sluke. Begini duduk perkaranya.
Data yang diterima detikJateng dari Polres Rembang, Selasa (9/4), tujuh pelaku pengeroyokan itu inisial AF (22), IAW (21), HES (20), AWP (22), MU (23), FM (21), dan MANF (20). Sedangkan dua korbannya inisial F (19) dan A (19).
Kapolres Rembang AKBP Suryadi mengatakan, kejadian bermula ketika gerombolan remaja Desa Babagan ini bermaksud membangunkan sahur memakai seperangkat pengeras suara yang diarak keliling kampung pakai kendaraan roda tiga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiba di Jalan Eyang Sambu Lasem atau di sekitar depan Masjid Jamik Lasem, melintas tiga remaja yang berboncengan sepeda motor. Salah satu rombongan pemuda Desa Babagan, MU (23), tiba-tiba memegang kepala salah satu remaja itu. MU mengira mereka adalah temannya.
"Salah satunya mengira yang lewat itu temannya, kemudian memegang kepala salah satu remaja yang boncengan ini tadi. Dua remaja yang bonceng ini mungkin nggak terima atau bagaimana, lalu menoleh belakang sambil berbicara karena kesal," kata Suryadi saat konferensi pers di Mapolres Rembang, Selasa (9/4/2024).
"Dari situlah kemudian ada yang mengejar, kemudian menarik jaket si pembonceng yang paling belakang ini hingga terjatuh dan spontan dikeroyok beramai-ramai," sambung Suryadi.
Dari tiga remaja yang berboncengan motor tersebut, dua di antaranya mengalami luka-luka karena dikeroyok.
"Pembonceng paling belakang dan yang mengemudikan sepeda motor (yang mengalami luka). Yang tengah juga sempat terjatuh tapi berhasil lari," ungkap Suryadi.
"Enam dari tujuh pelaku ini sebelumnya habis mabuk-mabukan," imbuh dia.
Para pengeroyok itu dijerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman penjara selama-lamanya tujuh tahun enam bulan.
Kapolres Rembang AKBP Suryadi juga mengimbau masyarakat tidak melakukan konvoi atau arak-arakan sambil membunyikan musik di jalanan saat malam takbiran. Apalagi sambil mabuk-mabukan.
"Kami akan tindak tegas. Kami sudah siapkan tim keamanan di lapangan. Kami tidak menoleransi itu. Itu perbuatan yang tidak pantas, jaga nama baik Rembang," tegasnya.
(dil/dil)