Eks Ketua PPK Wonogiri Kota Hafidz Budi Raharjo tersangka kasus narkoba meninggal dunia. Pihak Lapas menyebut kondisi Hafidz sebelumnya terpantau stabil.
"Sampai tadi malam (Senin), yang bersangkutan (Hafidz) tidak pernah mengeluhkan sakit," kata Kepala Lapas Kelas II B Wonogiri Agung Supriyanto kepada wartawan, Selasa (19/3/2024).
Ia mengatakan, pihaknya mengetahui jika Hafidz mempunyai penyakit hipetiroid. Namun kondisi Hafidz cenderung stabil sejak masuk Lapas Wonogiri beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluhan baru tadi malam. Kemudian dibawa ke klinik Lapas dan segera kita bawa ke IGD rumah sakit dengan ambulans Lapas," ungkap dia.
Agung mengatakan, pihaknya membawa Hafidz ke rumah sakit dengan berkoordinasi dengan Polres Wonogiri. Dan Hafidz dinyatakan meninggal dunia.
Diberitakan sebelumnya Eks Ketua PPK Wonogiri Kota, Hafidz Budi Raharjo meninggal dunia pada Selasa (19/3) pukul 03.30 WIB. Ketua Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto membenarkan kabar kematian Hafidz.
"Benar (Hafidz) meninggal dunia. Saya baru saja dapat WA dari kepolisian. Dan memang seperti itu (meninggal dunia)," kata Joko saat dihubungi detikJateng, Selasa (19/3).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hafidz dibawa dari Lapas Kelas II B Wonogiri menuju rumah sakit sekitar pukul 00.45 WIB. Hafidz dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 03.30 WIB.
Berdasarkan informasi sementara, Hafidz meninggal karena penyakit hipertiroid yang diderita.
Diketahui, Hafidz tersandung kasus kepemilikan narkoba dan juga dugaan tindak pemilu. Saat ditangkap, polisi menemukan uang tunai di 54 amplop dengan total Rp 136 juta. Selain itu ada 200 pieces kaos berwarna putih bergambar paslon capres nomor urut 03.
Pada saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri 12 Februari 2024, Hafidz mengaku menderita hipertiroid sejak 2019 lalu. Efeknya suaranya menjadi bindeng, sulit tidur dan emosinya kerap tidak terkontrol.
Hafidz selama ini ditahan di Lapas Kelas II B Wonogiri atas kasus narkoba.
(apl/apl)