Eks Ketua PPK Wonogiri Kota Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Eks Ketua PPK Wonogiri Kota Tersangka Kasus Narkoba Meninggal Dunia

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Selasa, 19 Mar 2024 08:17 WIB
Konferensi pers kasus Ketua PPK Wonogiri Kota yang terlibat kasus ganja di Mapolres Wonogiri.
Konferensi pers kasus Ketua PPK Wonogiri Kota yang terlibat kasus ganja di Mapolres Wonogiri. Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng.
Wonogiri -

Eks Ketua PPK Wonogiri Kota Hafidz Budi Raharjo dikabarkan meninggal dunia. Sebelumnya almarhum tengah menghadapi kasus narkoba dan dugaan pelanggaran pemilu.

Kabar meninggalnya Hafidz beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Kabar itu juga dibenarkan oleh Ketua Bawaslu Wonogiri Joko Wuryanto.

"Benar (Hafidz) meninggal dunia. Saya baru saja dapat WA dari kepolisian. Dan memang seperti itu (meninggal dunia)," kata Joko saat dihubungi detikJateng, Selasa (19/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Hafidz dibawa dari Lapas Kelas II B Wonogiri menuju rumah sakit sekitar pukul 00.45 WIB. Hafidz dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 03.30 WIB.

Berdasarkan informasi sementara, Hafidz meninggal karena penyakit hipertiroid yang diderita.

ADVERTISEMENT

Joko mengatakan, pihaknya kali terakhir bertemu dengan Hafidz pekan lalu. Saat itu pihaknya bersama Gakkumdu melakukan klarifikasi tambahan kepada yang bersangkutan di Lapas Kelas II B Wonogiri.

"Kami atas nama Bawaslu turut berduka cita," kata Joko.

Joko belum bisa memberikan keterangan lebih jauh. Namun untuk selanjutnya proses penanganan perkara yang ditangani Gakkumdu tetap berjalan.

Diketahui, Hafidz tersandung kasus dugaan pelanggaran pemilu. Kasus itu terbongkar saat polisi menangkapnya atas kepemilikan ganja.

Dalam penangkapan itu, polisi menemukan uang tunai di 54 amplop dengan total Rp 136 juta. Selain itu ada 200 pieces kaos berwarna putih bergambar paslon capres nomor urut 03.

Pada saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri 12 Februari 2024, Hafidz mengaku menderita hipertiroid sejak 2019 lalu. Efeknya suaranya menjadi bindeng, sulit tidur dan emosinya kerap tidak terkontrol.




(apl/apl)


Hide Ads