Sebanyak 194 jemaah di Kabupaten Kudus gagal berangkat umrah setelah si pemilik biro Goldy Mixalmina, Zyuhal Laila Nova, ngaku tertipu soal tiket. Laila kini jadi tersangka dan ditahan di Polres Kudus. Salah seorang jemaah mengungkap beberapa kejanggalan sebelum kasus ini mencuat.
Kasus bos biro umrah jadi tersangka ini termasuk salah satu berita terpopuler di detikJateng pekan ini. Pantauan detikJateng pada Rabu (28/2) lalu, kantor biro di Kudus itu tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali.
"Sudah ditahan, sampun (sudah tersangka), kalau belum saya diprotes. Ya sudah semalam, sekarang sudah saya tahan. Nanti ada pers rilis. Sudah ditahan, sudah tersangka. Ya nanti melengkapi saksi," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP Danang Sri Wiratno saat dihubungi wartawan, Selasa (27/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sebelumnya, pengacara pihak biro, Yusuf Istanto mengatakan selama lima tahun terakhir biro umrah Goldy Mixalmina bekerja sama dengan rekanan asal Singapura untuk memberangkatkan jemaah ibadah umrah. Tapi keberangkatan umrah yang dijadwalkan tanggal 18 Februari 2024 akhirnya gagal karena masalah tiket pesawat.
"Jadi biro selama 5 tahun terakhir yang bekerja sama dengan Goldy Mixalmina sehingga kita dapat tiket yang lebih rendah itu kebetulan susah ditemui dan tidak bisa ditemui," kata Yusuf kepada wartawan di Kudus, Senin (26/2/2024).
"Sehingga Mas Laila mengejar keberadaan yang bersangkutan mulai dari kosnya di Batam, kantornya di Singapura, dan ke Arab. Jadi masalah pada ticketing," imbuh Yusuf saat itu.
Keesokan harinya, Selasa (27/2), Yusuf membenarkan kliennya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh kepolisian. Yusuf mengaku sedang mendalami berkas biro perjalanan umrah milik kliennya itu.
Terkait dengan aset, menurut dia juga tengah didata untuk mengembalikan uang jemaah yang terlanjur disetor kepada tersangka.
"Kita mendalami, kita nanti mempelajari berkas di kantor. Kita data terlebih dahulu, karena belum dibuka semuanya. Kalau yang sudah pasti pagi ini untuk aset terkait dengan ruko tadi pagi ruko itu dipegangkan utang atau seperti apa," ucap Yusuf, Selasa (27/2/2024).
Korban Temukan Kejanggalan
Hari ini, salah satu salon jemaah umrah asal Kudus, Amalia Anggraeni mengatakan dirinya telah mendaftarkan 10 keluarga dan teman suaminya untuk umrah melalui biro perjalanan Goldy Mixalmina. Mereka mendaftar pada 27 Agustus 2023.
"Saya daftar 27 Agustus 2023, suami itu sama keluarga 10 orang, terus sorenya nambah 8 orang karena teman yang mau ikut. Akhirnya 18 orang yang ikut umrah," kata Amalia saat dihubungi detikJateng via telepon, Sabtu (2/3/2024).
Amalia berujar, 18 orang itu telah membayar lunas ke biro, total sekitar Rp 500 juta. Rencananya mereka akan diberangkatkan pada 18 Februari 2024.
Sebelum kasus ini mencuat, Amalia mengaku sudah merasa ada kejanggalan yang menjadi pertanda rencana umrah itu akan gagal.
"Sebulan sebelum 18 Februari itu biasanya dibikin grup (media sosial), karena kita sering berangkat sama Goldy Mixalmina. Biasanya baru sekitar 3 minggu dibuatkan grup. Ini kok tidak ada grup," ucap dia.
Saat manasik sebelum berangkat umrah pada 14 Februari, Amalia mengatakan ada pengumuman dari Laila bahwa umrah diundur pada 20 Februari 2024. Saat itu Amalia masih percaya.
"Manasik itu dilakukan di Kudus, semua orang berangkat. Kata saya kan kurang 4 hari (berangkat umrah), kok koper belum datang? Biasanya kurang sebulan sudah diantar, saya tanya saat manasik itu," kata Amalia.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Saat itu Mas Haji Laila bilang kalau umrahnya mau diundur, berangkat 20 Februari 2024. Kan biasanya kayak habis manasik pada selamatan di desa-desa itu," sambung dia.
Belakangan Amalia mengaku kaget setelah ada kabar bahwa bos biro umrah itu kabur pada Sabtu (17/2) lalu. Dia bersama jemaah lain pun mendatangi rumahnya. Ternyata bos biro umrah itu sedang berada di luar negeri. Amalia mencoba menghubungi karyawan biro juga Laila, tapi tidak direspons.
"Pas 17 Februari 2024 itu katanya Laila kabur, akhirnya kita mengecek. Katanya pas hari itu mau diantar, semua nelpon, karyawan Laila tidak ada yang mengangkat," ujarnya.
Amalia lalu menelpon Goldy Mixalmina pusat di Tangerang. Ternyata, biro milik Laila sudah tidak kerja sama dengan Goldy Mixalmina di pusat.
"Saya punya nomor Goldy pusat, orangnya pernah beli mobil ke tempat saya. Saya telepon, jemaah Goldy Mixalmina Kudus bagaimana kok kopernya belum datang? Mereka bilang sudah tidak kerja sama. Kita kaget, langsung syok. Kita di situ sudah tahu kalau kita sudah gagal (berangkat umrah)," ungkap Laila.
Akhirnya Amalia beserta para jemaah umrah lainnya sempat melakukan mediasi dengan pihak biro. Mediasi terakhir dilakukan di Polsek Kota pada Senin (26/2) malam. Hasilnya juga tidak ada kesepakatan. Akhirnya Laila si pemilik biro ditahan di Polres Kudus.
"Kita juga sempat konfirmasi ke keluarga Laila. Di situ sudah ada polisi. Akhirnya polisi meminta saya lapor ke Polsek. Ya sudah terus habis itu ramai. Saya belum lapor karena sudah ada tiga orang itu mewakili juga," kata Amalia.
Amalia dan para jemaah lain kini berharap agar uang mereka dikembalikan.