Aktivitas Densus 88 di Kelurahan Mojo itu dibenarkan Lurah Mojo, Edhi Soekono. Dia mendapatkan laporan dari ketua RW 03 soal adanya penangkapan seorang warga.
"(Aktivitas Densus 88) Saya dengar ada di Kelurahan Mojo. Salah satu rumah di RW 03 telah dilakukan penggeledahan," kata Edhi saat ditemui awak media di kantornya, Kamis (25/1/2024).
Dihubungi terpisah, Ketua RW 03 Sulistyono mengatakan M diamankan sekira subuh tadi. Adapun proses penggeledahan dilakukan sekira pukul 10.00-12.00 WIB. Hasilnya, Densus 88 mengamankan sejumlah barang termasuk berbagai senjata tajam.
"Beliau tukang (jual) asesoris HP, ketika salah satu almari dibuka isinya begitu. Ada cas HP, kabel data, dan sebagainya. Tapi yang ditemukan pertama pisau sekira 20 centimeter, lalu pisau lagi agak panjang, lalu pedang, dan golok," kata Sulistyono.
"Ada dua buku. Di lantai atas ada senapan angin yang katanya dagangan, lengkap dengan gotrinya (peluru). Lalu ditemukan juga tiga busur panah, dan anak panah yang jumlahnya kalau tidak salah ada enam, dan tempat busur panahnya itu," tambahnya.
Sulistyono mengatakan, M merupakan warga pendatang di kampungnya. Dia asalnya dari RW 01 yang terkena dampak relokasi. Setahun terakhir, M dan keluarganya menempati rumah deret di RW 03.
"Orangnya baik sekali, tidak suka membeda-bedakan orang. Warga sekitar tadi juga kaget," ucapnya.
Terkait statusnya yang diakui warga sekitar sebagai Ketua RT, Sulistyono mengatakan jabatannya itu belum tersosialisasi dan baru penunjukan sepihak dari masyarakat.
"RT yang baru pembentukan, harusnya jangan dibentuk dulu. Harusnya paguyuban dulu. Tapi RT itu belum pemerintah, kalau saya menyebutnya sebagai tokoh masyarakat," pungkas dia.
Dihubungi terpisah, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Stefanus Satake Bayu membenarkan adanya penangkapan itu.
"Pada Kamis tanggal 25 Januari 2024, penangkapan terduga terorisme oleh Tim Densus 88/AT Mabes Polri di wilayah hukum rayon Surakarta sebanyak 10 terduga pelaku terorisme," kata Satake.
Penangkapan terduga teroris ini tersebar di empat Kabupaten/kota, yaitu di Kota Solo, Kabupaten Sukoharjo, Karanganyar, dan Boyolali.
"Satu orang terduga teroris di Kabupaten Karanganyar, tiga orang terduga teroris di Kabupaten Boyolali, Lima orang terduga teroris di Kabupaten Sukoharjo, dan Satu orang terduga teroris di Kota Solo," jelas Satake.
(apl/dil)