Pembunuh dua pria tinggal kerangka di Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogori, Sarmo (35) meracuni para korbannya dengan apotas. Bahkan, salah satu korban sempat dibawa keliling menggunakan mobil setelah diracun hingga tewas.
Korban yang dibawa keliling dengan mobil tersebut bernama Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri. Adapun korban satunya lagi dalam kasus yang lain bernama Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
Kapolres Wonogiri, AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pelaku membunuh dengan cara meracuni korban menggunakan apotas lewat minuman. Kemudian pelaku mengubur sendiri kedua korban tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dua korban ini ditemukan di lokasi yang berbeda," ungkap Indra saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Untuk kasus pembunuhan Sunaryo, Indra menuturkan, Sarmo dan Sunaryo memiliki hubungan dalam hal gadai mobil. Sunaryo diracuni oleh Sarmo saat mengembalikan mobil gadaian. Sebelumnya, Sarmo menggadaikan mobilnya ke Sunaryo.
"Diracun (di dalam mobil) menggunakan apotas yang dimasukkan ke dalam es teh yang dibeli di hik. Setelah diminum, korban (Sunaryo) pusing-pusing. Kemudian dibawa keliling di wilayah Girimarto sampai korban meninggal," kata Indra.
Dikubur di Bawah Dipan
Setelah meninggal, jasad Sunaryo dikubur di bawah dipan tempat Sarmo biasa tidur. Setelah tiga bulan, jenazah Sunaryo digali lagi oleh Sarmo.
"Digali setelah polisi ke sana (ke rumah di penggergajian). Pelaku ketakutan (takut diketahui ada kuburan di dalamnya), kemudian digali dan (jasadnya) dibakar. Kemudian ditumbuk (tulangnya yang tidak habis terbakar)," ujar Indra.
Indra menjelaskan, Sunaryo meninggalkan rumahnya untuk pergi ke rumah Sarmo pada 27 April 2022. Saat itu Sunaryo hendak mengantarkan mobil milik Sarmo yang digadaikan kepadanya.
Setelah Sunaryo mengantarkan mobil itu, Sarmo bermaksud mengantar Sunaryo sampai Pasar Jatipurno. Setelah sampai pasar, Sarmo kembali ke rumah.
Indra menambahkan, pada Kamis, 28 April 2022, istri Sunaryo menanyakan keberadaan suaminya lewat WhatsApp. Namun, istri Sunaryo mendapatkan balasan dari suaminya yang meminta uang Rp 4 juta.
"Saat itu istri Sunaryo tidak mengindahkannya. Dan pada pukul 18.28 WIB, Sunaryo mengirim pesan singkat jika posisi terakhirnya berada di Karangpandan, Karanganyar," kata Indra.
Pembunuhan Bermotif Utang Piutang
Diberitakan sebelumnya, kasus pembunuhan ini terungkap setelah saat pelaku ditangkap karena mencuri ponsel dan gergaji mesin di Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri.
Motif pembunuhannya karena faktor utang-piutang dan faktor ekonomi. Dengan korban satunya, Agung Santosa, Sarmo punya hubungan bisnis di bidang kayu untuk mebel. Istri Agung menyebut Sarmo punya utang mencapai Rp 800 juta kepada suaminya.
(dil/ams)