Sarmo Wonogiri Sempat Tiduri Lalu Bongkar Kuburan Korban karena Ketakutan

Sarmo Wonogiri Sempat Tiduri Lalu Bongkar Kuburan Korban karena Ketakutan

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 11 Des 2023 08:56 WIB
Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).
Sarmo (35) tersangka pembunuhan dengan korban dua orang yang ditemukan telah menjadi kerangka, dihadirkan dalam konferensi pers Polres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023). Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng
Solo -

Pelaku pembunuhan di Kecamatan Girimarto, Wonogiri, Sarmo (35), ternyata sempat tidur di atas makam korbannya selama tiga bulan. Kuburan itu akhirnya dibongkar sendiri oleh Sarmo karena takut perbuatannya ketahuan oleh polisi.

Sarmo (35) warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri itu diduga membunuh dua orang. Modusnya dengan mencampurkan racun ke minuman korban. Selanjutnya, Sarmo sendirian menguburkan korbannya.

Korban pertama yaitu Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten. Dia dibunuh sekitar November 2021. Korban kedua yaitu Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno. Dia dibunuh sekitar April 2022.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan, Sarmo mengubur korban Sunaryo di dalam rumah. Sunaryo dikubur di bawah dipan tempat Sarmo tidur sehari-hari.

"Kerangka korban (Sunaryo) ini ditemukan di belakang rumah (rumah kecil di tempat penggergajian milik Sarmo). Sebelumnya ditimbun di bawah dipan (dalam rumah) tempat pelaku tidur," kata Indra saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

ADVERTISEMENT

Indra mengatakan, pelaku tidur di atas kuburan korban selama tiga bulan. Agar baunya tak terdeteksi, jenazah korban sengaja disiram solar.

Namun, kuburan itu akhirnya dibongkar sendiri oleh Sarmo karena takut aksinya ketahuan. Usai dibongkar, jasad korban lalu dibakar dan tulangnya ditumbuk.

"Digali (jenazah korban Sunaryo) setelah polisi ke sana (rumah di penggergajian). Pelaku ketakutan (takut diketahui kuburannya) kemudian digali dan dibakar. Kemudian ditumbuk (tulang yang tidak terbakar habis)," ungkap Indra.

Diberitakan sebelumnya, motif pembunuhan karena faktor utang-piutang dan ekonomi. Sarmo dengan Agung Santosa mempunyai hubungan bisnis dibidang kayu. Pelaku dengan korban terlibat utang-piutang.

Adapun Sarmo dengan Sunaryo mempunyai hubungan dalam hal gadai mobil. Mobil Sarmo digadai oleh Sunaryo. Terungkapnya kasus pembunuhan ini berawal saat Sarmo melakukan pencurian di Ngadirojo, Wonogiri. Dia tertangkap usai mencuri gergaji mesin dan ponsel.




(dil/sip)


Hide Ads