Warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Klaten, Agung Santosa (49), menjadi korban pembunuhan sadis di Wonogiri gegara utang piutang. Tersangka, Sarmo (35) ternyata gelap mata karena memiliki utang Rp 800 juta.
"Total uangnya hampir Rp 800 juta tapi bertahap. Tiga bulan pak Agung mau pergi itu, setiap hari Sarmo itu minta uang ya Rp 10 juta, Rp 15 juta, Rp 20 juta," ungkap istri Agung, Katin Endangwati, kepada wartawan di rumahnya, Sabtu (9/12/2023).
Diceritakan Katin, suaminya memiliki hubungan dagang dengan pelaku dalam bidang jual beli kayu untuk mebel. Suaminya pembeli dan Sarmo yang memasok kayunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Uang alasannya untuk cari kayu itu. Hubungannya baru sekitar satu tahun lebih, pak Sarmo penyetor kayu dan pak Agung penjual," kata Katin.
Menurut Katin, Sarmo pernah ke rumahnya satu kali saat membuat perjanjian penggergajian kayu. Sosok Sarmo awalnya terkesan sebagai pria bertubuh tinggi besar dengan banyak tato.
"Saya ketemu satu kali, orangnya tinggi, besar, badan tatoan, saya sebenarnya sudah curiga tapi pak Agung orangnya baik. Merasa diajeni (dihormati), sopan juga," ungkap Katin.
Katin menjelaskan, suaminya semakin hari bahkan semakin percaya dengan Sarmo karena tutur katanya yang meyakinkan. Bahkan di mata suaminya Sarmo dianggap orang baik.
"Pokoknya sae (baik). Bahkan pak Agung itu jadi anak angkat keluarganya pak Sarmo, karena kebaikan bahkan pak Agung diberi tanah tiga petak di Wonogiri oleh kakeknya Sarmo yang seorang dukun, itu cerita pak Agung tapi saya ndak percaya," papar Katin.
Dirinya, sambung Katin, sempat bertanya letak tanah tersebut tetapi suaminya bilang semua dititipkan kepada Sarmo. Saat itulah dirinya mulai curiga.
"Saya curiga ini ngapusi (penipuan). Sebagai istri saya sudah tidak kurang memberikan masukan tapi kayaknya suami saya sudah dicuci otak," ujar Katin.
"Pak Agung setelah kenal Sarmo ini juga seneng klenik, padahal dulu tidak pernah, dulu tidak percaya klinik. Ya begitulah, saking percayanya, saking baiknya," imbuh Katin.
Setelah kejadian pembunuhan terungkap, tambah Katin, keluarga sudah beberapa kali ke Polres Wonogiri untuk diminta keterangan. Juga menyaksikan barang milik suaminya dan diminta DNA.
"Yang diambil DNA anak saya, banyak kemarin, ada darahnya diambil juga. Tapi saya sejak awal yakin itu suami saya karena saya kenali pakaiannya semua," pungkas ucap Katin.
Keluarga, sebut Katin, sangat berharap pelaku dihukum berat. Jika perlu hukuman mati karena tega membunuh orang yang berbuat baik.
''Kami keluarga ingin dihukum berat, dihukum mati. Pokonya hukuman mati," pungkas Katin.
Sebelumnya diberitakan, kerangka manusia yang ditemukan di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Kabupaten Wonogiri merupakan korban pembunuhan. Korban dua orang dibunuh oleh Sarmo (35).
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengungkapkan identitas korban adalah Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, dan Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten.
"Dua korban ini ditemukan di lokasi yang berbeda," ungkap Indra saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12).
(sip/sip)