Sadis! Sarmo Ternyata Racun-Bakar 2 Korbannya Sebelum Sisa Kerangka

Sadis! Sarmo Ternyata Racun-Bakar 2 Korbannya Sebelum Sisa Kerangka

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Sabtu, 09 Des 2023 16:13 WIB
Lokasi pemotongan kayu tempat penemuan kerangka manusia di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Lokasi kini dipasangi garis polisi, Jumat (8/12/2023).
Lokasi pemotongan kayu tempat penemuan kerangka manusia di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Lokasi kini dipasangi garis polisi, Jumat (8/12/2023). (Foto: Muhammad Aris Munandar/detikJateng)
Wonogiri -

Pelaku pembunuhan menyisakan dua kerangka di Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri ternyata beraksi dengan sadis. Korban diracun lalu jenazahnya dibakar dan dikubur sendiri oleh pelaku.

"Kedua korban diracun dengan cara pelaku memasukkan racun ke dalam minuman," kata Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah saat konferensi pers di Mapolres Wonogiri, Sabtu (9/12/2023).

Pelaku pembunuhan sadis itu adalah Sarmo (35) warga Dusun Ciman, Desa Semagar, Kecamatan Girimarto, Wonogiri. Sedangkan dua korban yakni Sunaryo (46) warga Dusun Panggih, Desa Jatipurno, Kecamatan Jatipurno, Wonogiri, dan Agung Santosa (47) warga Dusun Gombang, Desa Sajen, Kecamatan Trucuk, Kebupaten Klaten.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indra mengatakan setelah meninggal jenazah korban Sunaryo dibakar di atas ban. Saat ini masih ada sisa karet dan kawat ban yang diamankan polisi untuk barang bukti.

"Saat ditemukan tinggal serpihan tulang (di belakang rumah)," jelas dia.

ADVERTISEMENT

Indra menjelaskan awalnya jenazah ditimbun di bawah dipan selama tiga bulan. Kemudian disiram solar untuk menyamarkan bau. Namun, karena takut ketahuan kepolisian, mayat digali dan dibakar.

Sementara itu, korban Agung dikubur di area hutan setelah meninggal diracun oleh Sarmo.

"Dikubur (Agung) sendiri (oleh Sarmo), digotong sendiri (ke hutan)," kata Indra.

Pengakuan Sarmo

Di kesempatan yang sama, Sarmo membenarkan jika ia menghabisi kedua nyawa korban dengan racun.

"Dimasukkan ke minuman. Dimasukkan es teh (Sunaryo). (Racun) Dimasukkan ke botol air mineral (Agung Santosa)," kata Sarmo.

Sarmo memberikan air mineral yang berisi racun saat Agung datang ke gubuk atau rumah di penggergajian milik Sarmo. Agung disebut mengejar Sarmo hingga ke gubuk untuk menagih utang.

"Apotas itu sudah di jok sepeda motor. Kebetulan di gubuk juga ada air. Kemudian saat (Agung) datang saya kasih minum, langsung diminum. Dikubur (Agung) di hutan, pikul sendiri. Yang gali lubang karyawan saya, tapi mereka tidak tahu kalau untuk mengubur," jelas Sarmo.

Sedangkan jenazah Sunaryo, mulanya dikubur di bawah dipan atau kasur tempat Sarmo tidur. Hal itu berlangsung hingga tiga bulan.

Sarmo tidak merasa takut saat tidur di atas jenazah Sunaryo. Namun pada saat itu ia mengaku gugup dan khawatir jika perbuatannya itu diketahui polisi. Akhirnya jenazah digali kembali dan dibakar.

Beda Kondisi Kerangka Korban

Kasat Reskrim Polres Wonogiri Iptu Yahya Dhadiri mengatakan kerangka Sunaryo ditemukan dalam kondisi berantakan. Sebab tulangnya dibakar dan abunya atau serpihan tulang dibuang dengan tanah.

"Ini (menunjukkan barang bukti tulang) sebagian tulang. Sisanya dibawa ke labfor," jelas Yahya.

Sementara itu, kerangka dari Agung tergolong masih utuh.




(ams/rih)


Hide Ads