Sebanyak 22 pelaku tawuran di Kota Semarang diamankan beserta senjata tajamnya. Mayoritas pelaku masih siswa sekolah di SMA dan SMK.
Para pelaku tawuran tersebut diamankan dari tiga tempat berbeda yaitu di Cilosari Semarang Timur, Tanggul Tambak Dalam, dan Jalan Suratmo Semarang Barat. Mereka tawuran di hari yang sama yaitu hari Minggu (22/10) dini hari lalu.
"Tim kami berhasil mengamankan, menahan pelaku gangster yang akan tawuran dan yang telah atau sedang tawuran membawa sajam," kata Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono saat jumpa pers, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari lokasi Cilosari Semarang Timur ada empat orang diamankan, lalu di Tanggul Tambak Dalam sembilan orang dan di Suratmo ada sembilan orang. Empat orang diantaranya kedapatan membawa senjata tajam dan dijerat undang-undang darurat.
"Di antara 22 orang itu empat orang membawa senjata tajam. Kemudian untuk barang bukti senjata tajam kami amankan sejumlah sembilan buah dengan bentuk sabit dan parang," jelasnya.
![]() |
Mereka yang diamankan mengaku sebagai anggota gangster dan janjian berkumpul untuk tawuran. Mereka juga sengaja menyiapkan senjata tajam. Senjata tajam yang diamankan cukup mengerikan yaitu pedang panjang, celurit, bahkan besi berbentuk L yang dipipihkan.
"Mereka janjian lalu kumpul-kumpul dan melakukan penyerangan. Apa yang mereka lakukan tentu saja berbahaya bagi sesama lawannya maupun masyarakat lain," tegas Wiwit.
Ia menegaskan pihaknya sudah mengantongi nama-nama para pelaku tawuran yang belum ditangkap. Ia berharap pihak sekolah dan orang tua untung memantau aktivitas anak-anaknya.
"Kami juga mendata nama-nama siswa yang terindikasi. Kami minta sekolah untuk memberi pengawasan lebih bahkan melakukan tindakan," ujar Wiwit.
"Tidak ada ruang bagi gangster-gangster di Kota Semarang," tegasnya.
(aku/ahr)