Sekuriti Keroyok Pemuda di Kafe Pandawa Semarang Ditangkap

Afzal Nur Iman - detikJateng
Sabtu, 09 Sep 2023 00:51 WIB
Pelaku pengeroyokan di Kafe Pandawa Semarang saat dihadirkan dalam jumpa pers di Polrestabes Semarang, Jumat (8/9/2023). (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Polisi menangkap seorang sekuriti bernama Dinar Teguh Prabowo (36), buntut laporan pengeroyokan terhadap pemuda Semarang, Nanda Adi Pratama (18). Kejadian itu disebut berawal gegara keributan antara pengunjung kafe yang sama-sama mabuk.

Kejadian itu terjadi di Kafe Pandawa, Jalan Medoho, Semarang, pada Jumat (1/9) pukul 00.15 WIB. Awalnya, keributan antar pengunjung itu terjadi di dalam kafe dan berlanjut hingga di parkiran.

"Korban mau membantu menyelesaikan dan melerai kemudian ada orang yang melempar kursi dan pada saat itu sekuriti menyuruh teman korban dan lainnya untuk keluar dari Kafe Pandawa menuju ke area parkiran, setelah itu teman korban menarik dan membawa korban keluar parkiran Pandawa dan korban tiba-tiba ditarik, didorong dan dipukuli oleh beberapa orang dengan tangan kosong," kata Kanit Resmob Polrestabes Semarang AKP Dionisius Yudi di kantornya, Jumat (8/9/2023).

Hingga saat ini, baru Dinar yang ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih mendalami terkait adanya pelaku lain dalam kejadian ini.

"Dari pemeriksaan CCTV itu masih banyak orang-orang lain dalam hal ini adalah pengunjung lain yang ikut memukuli korban. Jadi korban dan saksi beserta para pelaku pemukulan ini sebelumnya dalam keadaan mabuk," jelasnya.

Atas kejadian itu, tersangka disangkakan Pasal 170 ayat 1 KUHP dengan ancaman maksimal 5 tahun penjara. "(Ancaman hukuman) selama-lamanya 5 tahun 6 bulan," jelasnya.

Sementara itu, Dinar mengaku melakukan aksinya usai dirinya ikut terpukul saat melerai keributan antara korban dan pengunjung lainnya. Dia mengakui memukul korban di bagian wajah dan menendang tubuh korban.

"Kita suruh pulang dia nggak mau pulang masih nantang-nantang terus dan kita nggak tahu juga yang mukul siapa tapi kita misah, pas di depan itu kita kena pukul sama si korban akhirnya kita balas. Saya memang memukul pakai tangan kiri dan kena pipi dan saya nendang juga sekali kena di punggung," kata Dinar.

Dia juga tak mengetahui apa dasar keributan yang terjadi di dalam kafe yang menjual minuman beralkohol tersebut. Dia juga mengaku bersalah karena main tangan terhadap pengunjung.

"Si korban mabuk, saya enggak mabuk, sekuriti memang tidak boleh minum. Kita memang salah, di sana ada SOP sekuriti tidak boleh mukul, cuma kan kita gitu (membalas), saya tidak mabuk," ungkapnya.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.




(aku/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork