Seorang pemuda inisial N (18) mengaku menjadi korban pemukulan oleh empat orang sekuriti saat hendak melerai temannya yang ribut di kafe. Kasus ini telah dia laporkan ke polisi.
Peristiwa itu terjadi di salah satu kafe di Jalan Medoho, Semarang pada Jumat (1/9/2023) pukul 00.15 WIB. Kejadian bermula saat teman korban terlibat cekcok dengan pengunjung lain.
"Saya itu awalnya kan nongkrong di situ, di Angkringan Pandawa, saya abis itu mau pulang dan teman saya itu ada ribut sama orang lain, temen saya sudah ikut saya duduk lagi. Teman saya mau ke atas ketemu orang itu 'ada apa kok nyenggol saya' kan gitu kata teman saya," jelas N saat dihubungi, Senin (4/9).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Temannya yang mengalami keributan kembali turun dan duduk bersama dengan N. Namun, keributan berlanjut hingga di tempat parkir.
Di situ N mengaku mendapat penganiayaan oleh sekuriti. Padahal, niatnya ingin melerai temannya.
"Abis peristiwa itu teman saya cekcok lagi di parkiran dengan orang yang sama. Di situ cekcok saya ingin melerai loh, ingin ngajak saya keluar dari kafe itu, saya tarik to malah saya itu kena sekuriti dari belakang," jelasnya.
Dia melihat ada empat orang sekuriti yang ikut menganiaya dirinya. Akibatnya, N mengalami luka di bagian kepala dan tangan.
"Selihat saya dan saksi itu melihat empat sekuriti. (Luka) Di dahi, bekas luka injekan sepatu sama luka-luka baretan gitu berdarah," ujarnya.
Saat itu, dia bahkan sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Keluarganya juga melaporkan kasus ini ke polisi.
"Saya dirawat di rumah sakit sekitar ya dua harian, sudah laporan sama pihak keluarga nggak terima soalnya lukanya parah di kepala sama di badan," katanya.
"Harapan saya ya kalau diajak damai ya damai tapi secara hukumlah yang adil," sambungnya.
Dimintai konfirmasi terpisah, Kapolsek Gayamsari Kompol Hengky Prasetyo menyebut laporan terkait kasus tersebut berada di Polrestabes Semarang. Dia mengatakan informasi yang dia terima korban diseret karena mabuk.
"Informasinya itu karena itu mabuk diseret terus berontak-berontak gitu loh, pemukulannya saya nggak ngerti tapi diseret keluar gitu loh, terus laporannya pemukulan. Saya nggak ngerti informasinya gitu aja, laporannya di Polrestabes bukan di tempat kita," jelas Hengky melalui sambungan telepon.
(ams/rih)