.webp)
Sejumlah saksi diperiksa buntut kasus penganiayaan gegara turnamen voli di Kecamatan Jatisrono, Wonogiri. Dua kepala desa (kades) juga turut dimintai keterangan.
"Sudah (polisi memeriksa beberapa saksi), ada sekitar 10 orang yang kami minta keterangannya," kata Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, Selasa (5/9/2023).
Ia mengatakan, 10 saksi itu ada yang dari saksi korban dan saksi lain. Dua di antaranya adalah kades di Jatisrono.
Berdasarkan keterangan dari saksi, lanjut Anom, polisi akan segera menyimpulkan. Namun hingga saat ini belum ada penetapan tersangka.
"Belum kalau untuk tersangka. Berapa orang tersangkanya juga belum. Tapi ada beberapa terduga pelaku yang ikut diperiksa. Bisa saja status saksi naik menjadi tersangka," kata Anom.
Kasat Reskrim Polres Wonogiri AKP Untung Setiyahadi menambahkan sudah ada terduga yang dimintai keterangan. Namun statusnya saat ini masih saksi.
"Bukan (10 orang saksi bukan pelaku semua). Itu nanti mengerucut. Kades dimintai keterangan karena tahu lokasi kejadian dugaan penganiayaan," kata Untung.
Diberitakan sebelumnya, pria inisial AD mengaku dijemput paksa sejumlah orang dan dikeroyok. Postingannya soal peristiwa itu viral di media sosial TikTok.
Saat dimintai konfirmasi, AD mengatakan pengeroyokan itu ia alami pada Jumat (25/8) malam. Sekitar pukul 22.00 WIB ada beberapa orang yang tidak dikenal menggedor-gedor rumahnya. Setelah pintu dibuka, ada dua orang yang mendatangi rumahnya.
"Saya dijemput paksa. Istri dan anak saya yang umurnya baru dua bulan diminta untuk naik ke mobil," kata AD kepada wartawan, Rabu (30/8).
Ia kemudian dibawa ke rumah salah satu kades di Jatisrono. Di sana, AD mengaku dikeroyok. AD menyebut peristiwa itu diduga terkait turnamen voli.
(aku/rih)
