Rekonstruksi Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Purwokerto, 20 Adegan Diperagakan

Rekonstruksi Pembunuhan 7 Bayi Hasil Inses di Purwokerto, 20 Adegan Diperagakan

Anang Firmansyah - detikJateng
Senin, 24 Jul 2023 13:13 WIB
Rekonstruksi pembunuhan 7 bayi hasil inses di Purwokerto, Senin (24/7/2023).
Rekonstruksi pembunuhan 7 bayi hasil inses di Purwokerto (Foto: Anang Firmansyah/detikJateng)
Banyumas -

Rudi (57), tersangka kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses dengan anak kandungnya E (25) di Purwokerto, Kabupaten Banyumas menjalani rekontruksi hari ini. Ada 20 adegan yang diperagakan dalam rekonstruksi yang berlangsung sekitar satu jam ini.

Proses rekonstruksi ini menghadirkan saksi E dan ibu kandung atau istri Rudi berinisial S (42). Keduanya tampak memakai masker sehingga tidak terlihat ekspresi mereka saat kegiatan rekonstruksi berlangsung.

Pantauan detikJateng, selama proses rekonstruksi Rudi tampak koperatif. Adegan demi adegan dilakukan Rudi dari awal proses kelahiran pertama hingga yang ketujuh di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi menjelaskan proses rekonstruksi untuk menentukan dan melihat langsung kejadian yang terjadi dimulai dari tahun 2013 hingga 2021.

"Adapun kronologi adegan rekonstruksi ada kurang lebih 20 adegan. Bagaimana kemudian tersangka bersetubuh kemudian lahir dan melahirkan kemudian tersangka membawa bayi tersebut ke dalam kuburan, digali kemudian dimasukkan," kata Agus kepada wartawan di lokasi rekonstruksi, Senin (24/7/2023).

ADVERTISEMENT

Agus menyebut ada tujuh kali adegan yang direka ulang mulai dari kasus pemerkosaan hingga pembunuhan bayi hasil inses tersebut.

"Kemudian berlanjut proses tersebut, bayi tersebut dilahirkan kemudian dibekap sampai meninggal setelah itu kemudian dikuburkan. Itu sebanyak tujuh kali. Ini terlihat pada saat rekonstruksi hari ini," terangnya.

Selama rekonstruksi berlangsung, warga sekitar berkumpul dari jarak kurang lebih 50 meter. Warga pun hening saat menyaksikan setiap adegan keji yang dilakukan oleh Rudi.

Dalam rekonstruksi tersebut, Rudi tampak membantu persalinan E di gubuk miliknya. Ia kemudian membekap bayi hingga meninggal dan membungkus dengan kain sarung dan baju.

"Pada saat bayi ini dilahirkan kemudian dibekap sampai meninggal dan dibungkus menggunakan sarung ataupun baju kemudian dibawa ke TKP saat ini. Kemudian dikuburkan bayi tersebut sebanyak 7 kali," jelasnya.

Sebagai informasi, kejadian temuan kerangka bayi sempat menggegerkan warga Kelurahan Tanjung pada bulan Juni lalu. Usai dilakukan penyelidikan, polisi menangkap Rudi dalam pelariannya.

Rudi mengaku telah membunuh tujuh bayi hasil hubungan inses dengan anak kandungnya berinisial E (25) dan mengubur bayi tersebut sejak tahun 2013 sampai 2021.

Rudi mengaku melakukan pembunuhan tersebut atas dasar untuk pesugihan setelah merantau ke Klaten pada beberapa tahun silam.




(ams/aku)


Hide Ads