Kasus pembunuhan dan mutilasi mahasiswa berinisial R (20) asal Pangkalpinang masih didalami Polda DIY. Dari temuan sementara, terdapat fakta baru jika korban dan dua pelaku W (29) dan RD (38) tergabung dalam grup yang tidak wajar di Facebook.
Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi mengatakan temuan itu berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kepada kedua pelaku mutilasi. Adapun antara pelaku dan korban disebut telah saling mengenal.
"Yang pertama antara korban dengan terduga pelaku dua orang ini, saling kenal. Mereka kenal melalui media sosial dan tergabung dalam media sosial Facebook," kata Endriadi saat rilis perkembangan kasus mutilasi di Mapolda DIY, Selasa (18/7/2023).
Endriadi tidak menjelaskan secara spesifik terkait grup Facebook tersebut. Akan tetapi, dia mengatakan ada aktivitas tak wajar di dalam grup itu.
"Terkait dengan sementara bahasa kami adalah kegiatan tidak wajar. Untuk lebih tepatnya nanti kami akan melakukan pemeriksaan terhadap psikologi atau kejiwaan terhadap yang bersangkutan," bebernya.
Endriadi menyebut dari perkenalan di grup Facebook itu pelaku W mengundang RD untuk datang ke Jogja. Mereka kemudian menemui korban dan mengajak ke kos pelaku W di Krapyak, Triharjo, Sleman, pada Selasa (11/7).
Sehari setelahnya atau pada Rabu (12/7) potongan tubuh korban ditemukan di beberapa lokasi di Kabupaten Sleman.
"Kemudian karena mereka ini tergabung dalam sebuah komunitas yang mempunyai aktivitas tidak wajar mereka melakukan kegiatan berupa kekerasan satu sama lain dan terjadi berlebihan. Sehingga mengakibatkan korban tersebut meninggal dunia," ucapnya.
Sementara itu, Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko menambahkan polisi tengah melakukan digital forensik terhadap ponsel para pelaku untuk menelusuri
"Di HP para pelaku itu ada grup-grup WA, FB dan grup-grup medsos lainnya itu sedang kita dalami," kata Tri Panungko.
Dia melanjutkan polisi saat ini telah membentuk tim untuk menelusuri percakapan dalam grup-grup tersebut.
"Saat ini kami sudah membentuk tim satgas siber untuk monitoring terkait digital forensik yang kami sedang lakukan supaya apa isi dari pembicaraan dari grup-grup itu (terungkap)," pungkasnya.
Simak Video "Video Pukuli Korban Pakai Bambu, Duo Begal Sadis di Sleman Ditangkap"
(ams/ams)