Potongan Tubuh Mahasiswa Jogja Korban Mutilasi Dibuang di 5 Lokasi

Potongan Tubuh Mahasiswa Jogja Korban Mutilasi Dibuang di 5 Lokasi

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Selasa, 18 Jul 2023 15:47 WIB
Polda DIY konferensi pers terkait perkembangan penanganan kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Selasa (18/7/2023).
Polda DIY konferensi pers terkait perkembangan penanganan kasus mutilasi mahasiswa Jogja, Selasa (18/7/2023). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng.
Sleman -

Polda DIY mengungkap potongan tubuh korban mutilasi berinisial R (20) warga Pangkalpinang, disebar di sejumlah titik. Dari temuan sementara, ada lima titik termasuk di lokasi pertama penemuan tangan dan kaki di Sungai Bedog, Turi, Sleman, pada Rabu 12 Juli 2023 petang.

Dirreskrimum Polda DIY Kombes FX Endriadi menjelaskan dari hasil pendalaman potongan tubuh korban disebar di beberapa sungai. Pertama yakni di Sungai Krasak wilayah Kapanewon Tempel tempat ditemukannya potongan kepala yang dikubur oleh pelaku.

"Setelah dalami TKP kami juga menyusuri dugaan di mana masih adanya potongan-potongan tubuh yang disebar oleh pelaku. di antaranya kami menyusuri Sungai Krasak, itu kami menemukan potongan kepala dan ini diduga adalah kepala korban," kata Endriadi saat rilis kasus, Selasa (18/7/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk organ lainnya ditemukan di Kali Nyo, Turi, ditemukan tulang dan organ dalam. Lokasi lain yakni di Kali Nyamplung, Tempel, di lokasi ini ditemukan daging dan organ dalam serta pakaian dan sandal milik korban.

"Kemudian selanjutnya di Sungai Nglinting, Sedogan ini ditemukan potongan daging," bebernya.

ADVERTISEMENT

Dia melanjutkan pelaku membuang potongan tubuh korban dengan menggunakan sepeda motor mengitari lokasi yang sebelumnya telah disurvei. Kemudian untuk saat ini belum semua potongan tubuh korban terkumpul.

"Dari temuan-temuan potongan-potongan tadi kami sudah akan memeriksakan ke DNA untuk memastikan itu adalah potongan-potongan korban," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut berdasarkan hasil tes uji sidik jari antara korban dengan orang yang hilang 99 persen identik.

"Pertama, kami dari penyidik Ditreskrimum Polda DIY melakukan kepastian tentang menentukan siapa korban. Jadi langkah yang kami lakukan yaitu melibatkan pemeriksaan inafis di mana hasilnya kami membandingkan persamaan sidik jari yang ditemukan di TKP dengan temuan orang hilang, dan nilai identiknya 99 persen," kata Endriadi.

Selengkapnya baca di halaman berikut.

Pengungkapan identitas korban juga dengan menunjukkan barang-barang korban yang ditemukan di lokasi kejadian kepada pihak keluarga. Endriadi menyampaikan, keluarga memastikan bahwa barang itu merupakan milik korban Redho.

"Ada baju kaos, kemudian celana pendek, sandal gunung, dan oleh keluarga korban dipastikan barang tersebut merupakan barang milik pribadi korban," ujarnya.

Meski begitu, polisi masih belum membuka secara resmi identitas korban. Meskipun dari hasil tes sidik jari identik dan ada pengakuan dari pihak keluarga yang meyakini bahwa Redho menjadi korban. Polisi akan menunggu hasil tes DNA baru untuk keakuratan identitas korban.

"Kami meminta sampel DNA dari orang tua korban untuk memastikan bahwa korban itu memang benar adanya seperti yang menjadi dugaan," kata Wadirreskrimum Polda DIY AKBP Tri Panungko.

"Kami membutuhkan waktu terkait dengan berbagai keilmuan supaya hasilnya nanti akurat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(apl/ams)


Hide Ads