Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Iwan Satriawan menyebut kuat dugaan mahasiswanya yang hilang sejak 11 Juli yakni Redho Tri Agustian (20) adalah korban mutilasi Sleman. Iwan mengungkapkan keluarga Redho mengidentifikasi aksesoris yang ditemukan polisi.
Iwan mengaku sudah menemui penyidik Polda DIY. Dalam pertemuan itu, polisi menyodorkan aksesoris yang dikenali pihak keluarga sebagai aksesoris milik Redho.
"Begini, bahasanya penyidik itu adalah dari aksesori yang ditemukan. Kemudian dikonfirmasi kepada pihak keluarga memang aksesori miliknya Mas Redho. Jadi indikasi tubuh yang ditemukan adalah Redho sudah 60 persen," kata Iwan kepada wartawan di UMY, Kasihan, Bantul, Senin (17/7/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan berharap polisi mengusut tuntas kasus tersebut. Dia berharap pelakunya dikenakan hukuman yang setimpal.
"Ya normalnya ya polisi tentu kita harapkan melakukan pemeriksaan dengan cermat dalam kasus ini dan memproses pelakunya sebagaimana mestinya menurut ketentuan perundang-undangan," katanya.
Iwan menyebut Redho sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan kampus. Dugaan Redho jadi korban mutilasi mengejutkan banyak pihak.
"Karena saya Beberapa kali berinteraksi dengan beliau dan saya mendengar pula masukan dari dosen-dosen lain dan para mahasiswa Redho adalah mahasiswa yang baik yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Dia aktif di beberapa kegiatan kampus," kata Iwan.
Selain itu, Iwan menyebut jika tim yang salah satu anggotanya Redho mendapatkan hibah penelitian dari kampus. Hilangnya Redho hingga kabar menjadi korban mutilasi disebut Iwan mengejutkan banyak pihak.
"Bahkan terakhir beliau itu juga termasuk salah satu tim yang menerima hibah penelitian dari kampus. Karena itu Redho adalah mahasiswa yang aktif, berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya sehingga wajar banyak orang shock dengan kejadian ini," ucapnya.
Terlepas dari hal tersebut, Iwan memastikan jika Fakultas Hukum UMY memberikan pendampingan hukum terhadap keluarga Redho. Semua itu untuk memastikan kasus tersebut terusut dengan tuntas.
"Untuk pihak keluarga kami sudah menugaskan pusat konsultasi dan bantuan hukum Fakultas Hukum UMY untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan doa bersama untuk mahasiswa yang hilang sejak 11 Juli yakni Redho Tri Agustian (20), Senin (17/7) malam.
Pantauan detikJateng, tampak ratusan orang memadati depan Rektorat UMY. Selanjutnya beberapa dari mereka menyalakan lilin dan ditaruh di pinggir spanduk bertuliskan '#usut tuntas motif tidak jelas'.
(aku/aku)