Redho Mahasiswa UMY Diduga Korban Mutilasi Sleman, Dekan: Banyak yang Syok

Redho Mahasiswa UMY Diduga Korban Mutilasi Sleman, Dekan: Banyak yang Syok

Pradito Rida Pertana - detikJateng
Senin, 17 Jul 2023 22:24 WIB
Mahasiswa UMY menggelar doa bersama di kampus untuk kawannya, Redho Tri Agustian (20) yang diduga menjadi korban mutilasi, Senin (17/7/2023).
Mahasiswa UMY menggelar doa bersama di kampus untuk kawannya, Redho Tri Agustian (20) yang diduga menjadi korban mutilasi, Senin (17/7/2023). (Foto: Pradito Rida Pertana/detikJateng)
Bantul -

Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Iwan Satriawan menyebut kuat dugaan mahasiswanya yang hilang sejak 11 Juli yakni Redho Tri Agustian (20) adalah korban mutilasi Sleman. Iwan menyebut Redho sebagai sosok yang aktif dalam kegiatan kampus sehingga dugaan Redho jadi korban mutilasi mengejutkan banyak pihak.

"Karena saya Beberapa kali berinteraksi dengan beliau dan saya mendengar pula masukan dari dosen-dosen lain dan para mahasiswa Redho adalah mahasiswa yang baik yang aktif dalam kegiatan kemahasiswaan. Dia aktif di beberapa kegiatan kampus," kata Iwan kepada wartawan di UMY, Kasihan, Bantul, Senin (17/7/2023).

Selain itu, Iwan menyebut jika tim yang salah satu anggotanya Redho mendapatkan hibah penelitian dari kampus. Hilangnya Redho hingga kabar menjadi korban mutilasi disebut Iwan mengejutkan banyak pihak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bahkan terakhir beliau itu juga termasuk salah satu tim yang menerima hibah penelitian dari kampus. Karena itu Redho adalah mahasiswa yang aktif, berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya sehingga wajar banyak orang syok dengan kejadian ini," ucapnya.

Terlepas dari hal tersebut, Iwan memastikan jika Fakultas Hukum UMY memberikan pendampingan hukum terhadap keluarga Redho. Semua itu untuk memastikan kasus tersebut terusut dengan tuntas.

ADVERTISEMENT

"Untuk pihak keluarga kami sudah menugaskan pusat konsultasi dan bantuan hukum Fakultas Hukum UMY untuk memberikan pendampingan kepada keluarga korban," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan doa bersama untuk mahasiswa yang hilang sejak 11 Juli yakni Redho Tri Agustian (20). Dekan Fakultas Hukum UMY menduga Redho menjadi korban mutilasi di Sleman berdasarkan identifikasi aksesori yang dikenakan.

Terkait hasil pertemuannya dengan penyidik Polda DIY, Iwan menyebut jika tingkat keyakinannya mencapai 60 persen bahwa potongan tubuh itu adalah mahasiswanya yang hilang sejak tanggal 11 Juli. Semua itu berdasarkan identifikasi dari aksesori yang ditemukan polisi.

"Begini, bahasanya penyidik itu adalah dari aksesori yang ditemukan. Kemudian dikonfirmasi kepada pihak keluarga memang aksesori miliknya mas Redho. Jadi indikasi tubuh yang ditemukan adalah Redho sudah 60 persen," katanya.




(aku/aku)


Hide Ads