Wali Kota (Walkot) Bukittinggi Erman Safar diadukan warga ke polisi. Aduan itu soal dugaan menyebarkan berita bohong atau hoax kasus inses ibu dan anak kandung di Bukittinggi.
"Hari ini kami menerima dua pengaduan dari masyarakat. Pertama dari saudari EY melalui kuasa hukumnya yang melaporkan tentang pencemaran nama baik terhadap pemberitaan yang sebelumnya sudah viral. Pengaduan kedua adalah dari ninik mamak Kurai V Jorong terkait dengan pemberitaan bohong," kata Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal kepada wartawan, Senin (26/6) dilansir detikSumut pada Selasa (27/6/2023).
"Yang dilaporkan adalah bapak Wali Kota Bukittinggi. Terkait informasi bohong, dugaan perbuatan inses antara ibu dengan anak kandungnya yang terjadi di Kota Bukittinggi," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya pun berkoordinasi dengan Polda Sumbar untuk menangani perkara ini karena terlapor atau yang diadukan adalah kepala daerah.
Polresta Bukittinggi sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak, termasuk anak yang dicurigai sebagai pelaku hubungan seksual sedarah dengan ibu kandungnya.
Meski begitu, polisi masih belum bisa menarik kesimpulan apakah benar telah terjadi inses atau tidak. Pasalnya, usai beberapa kali melemparkan pertanyaan yang sama kepada anak itu, jawabannya berubah-ubah.
"Dari awal, MA mengakui ada inses dengan ibu kandung. Kami periksa kembali, MA sebut itu hanya halusinasi. Kami tanya kapan kejadian, dia bilang waktu SD, SMP, SMA. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan MA bisa dipertanggungjawabkan," imbuh Fetrizal.
Sebelumnya, kabar hubungan terlarang ibu-anak di Bukittinggi itu diungkap oleh Walkot Bukittinggi Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak yang berlangsung di rumah dinasnya, Rabu (22/6).
"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman.
Beberapa warga dari Kurai V Jorong, Bukittinggi, mengaku sakit hati terhadap pernyaatn Wali Kota Erman. Mereka menganggap, Erman menyebar hoax atau kabar bohong soal kasus inses itu.
Salah satu warga dari Kurai V Jorong, Taufik Datuak Laweh mengatakan informasi yang dibeberkan Erman sangat menyayat masyarakat Kurai V dan Minang.
"Sejak informasi ini tersebar ke publik, kami sudah resah. Kami mempertanyakan (ke Wali Kota) tapi tidak ada respons," ujar Taufik kepada wartawan, Senin (26/6).
Warga Kurai V Jorong pun mengadukan Erman atas dugaan menyebarkan hoax ke Polresta Bukittinggi. Dalam rombongan itu terdapat keluarga yang diduga sebagai pihak dari pelaku inses seperti yang disebutkan Erman dalam pidatonya.
(rih/rih)