9 Fakta Temuan Kerangka Bayi di Purwokerto dari Inses Ayah-Anak Kandung

Round-Up

9 Fakta Temuan Kerangka Bayi di Purwokerto dari Inses Ayah-Anak Kandung

Tim detikJateng - detikJateng
Selasa, 27 Jun 2023 06:15 WIB
Solo -

Sejumlah fakta baru terkuak setelah polisi menangkap ayah kandung E (25), wanita pemilik empat kerangka bayi yang ditemukan terkubur di sebuah kebun kosong di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.

Untuk diketahui, warga Kelurahan Tanjung digegerkan dengan temuan kerangka bayi pada Kamis (15/6) lalu. Enam hari kemudian, warga kembali menemukan tiga kerangka bayi tak jauh dari lokasi pertama. Berikut 9 fakta yang terungkap pada Senin (26/6).

1. Rudi Tersangka

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriyadi mengatakan Rudi ditangkap pada Sabtu (24/6) malam di wilayah Banyumas. Sebelumnya, dia diperiksa sebagai saksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita tetapkan tersangka sejauh ini satu, Rudi umur 57 tahun," kata Agus kepada wartawan, Senin (26/6/2023). Kepada polisi, Rudi mengakui telah mengubur bayi-bayinya. Kerangka 4 bayi itu ditemukan warga pada Kamis (15/6) dan Rabu (21/6).

Sedangkan anak kandung Rudi, inisial E, berstatus sebagai saksi korban.

ADVERTISEMENT

2. Inses dengan Anak Kandung

Rudi mengakui bayi-bayi tersebut adalah hasil hubungannya dengan E, anak kandungnya. "Itu hasil hubungan antara pelaku Rudi dengan anak kandung pelaku," ujar Agus.

Agus menyebut pelaku diketahui memiliki tiga istri. Namun istri sahnya hanya satu.

"Pelaku mempunyai tiga istri. Yang pertama dinikahkan secara sah, kedua dan ketiga siri. Istri yang pertama dan kedua sudah pisah. Tinggal istri ketiga," jelasnya.

3. Setubuhi Anak Sejak 2013

Rudi mengaku menyetubuhi anak kandungnya, E sejak 2013. Kini E berusia 25 tahun. E merupakan anak kandung Rudi dari istri ketiga.

"Rudi mengaku melakukan hubungan dengan anaknya ini sejak tahun 2013. Jadi bisa dikatakan inses," ungkap Agus.

4. Tinggal Bersama E di Gubuk

Rudi menyetubuhi E di gubuk yang tidak jauh dari lokasi penemuan kerangka bayinya.

"Dilakukan di rumah di sekitar TKP karena memang pada saat 2013 yang bersangkutan dengan anaknya tinggal bersama di gubuk yang tidak jauh dari lokasi tersebut," jelas Agus.

5. Ancam Bunuh Ibu E

Menurut Agus, ibu kandung E mengetahui tentang perbuatan bejat Rudi kepada anaknya. Namun dia tidak bisa berbuat banyak karena diancam.

"Ibunya juga mengetahui. Ibunya dalam kondisi tidak bisa berbuat banyak karena diancam pelaku untuk diam dan tidak melapor. Apabila melapor akan dibunuh," ungkap Agus.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

6. Ngaku Bunuh 7 Bayi

Ternyata tak hanya empat bayi, tapi total ada tujuh bayi hasil inses dengan E (25) yang telah dibunuh Rudi. Lima bayi laki-laki dan dua bayi perempuan.

"Rudi sejauh ini mengakui kerangka manusia yang kita temukan dari tanggal 15-21 Juni. Kemudian terakhir pelaku menyampaikan ada tiga kerangka lagi yang masih ada di TKP, artinya total ada tujuh kerangka manusia," kata Agus.

Kepolisian pun melanjutkan pencarian tiga kerangka bayi yang masih terkubur di kebun kosong itu, setelah empat kerangka bayi sebelumnya ditemukan warga. Proses pencariannya melibatkan anjing pelacak.

7. Bayi Langsung Dibunuh-Dikubur

Rudi mengaku membunuh bayinya usai E melahirkan. Dia langsung menguburkan bayi tersebut di kebun kosong.

"Semua dilahirkan, estimasi waktu dari 2013-2021 ada tujuh bayi. Bayi pada saat saudari E melahirkan langsung dibunuh dan dikubur. Bayi tersebut dibekap menggunakan kain," ungkap Agus.

Menurut pengakuan Rudi, kerangka bayi terakhir dikuburkan pada dua tahun lalu.

"Yang terakhir keterangan dari pelaku pada tahun 2021. Penguburan dari tahun 2013," ungkapnya.

8. Dalih Arahan Guru Spiritual

Rudi yang diketahui sebagai dukun itu memperkosa anak kandungnya dan membunuh bayi hasil insesnya dengan dalih mendapat arahan guru spiritual.

"Pengakuan tersangka melakukan hal tersebut karena ada arahan dari guru spiritualnya atas nama Bambang. Info sementara seperti itu, masih kami dalami keterangan pelaku," kata Agus.

"Ini masih kami dalami apakah motif itu dorongan dari ilmu spiritualnya ataupun jadi budak seks terhadap anaknya tersebut," sambungnya.

9. Dukun Pengobatan Tradisional

Rudi selama ini dikenal sebagai dukun pengobatan tradisional. "Rudi sehari-hari dia sebagai dukun pengobatan. Selain itu juga kebiasaan dia memancing di sungai Kelurahan Tanjung," terang Agus.

Sementara itu, seorang warga Kecamatan Purwokerto Selatan, mengatakan Rudi dan E tak pernah terlihat setelah warga menemukan kerangka bayi di kebun kosong itu.

"Setelah itu Rudi sudah tidak pernah terlihat. Padahal sebelumnya lumayan sering bertemu. Karena dia sering mancing di sungai sini," kata Purwanto (42) kepada detikJateng, kemarin.

Purwanto juga mengaku kerap menjumpai orang asing bertamu ke gubuk yang ditinggali Rudi sebelum dibongkar pada Januari lalu.

"Banyak orang asing yang datang. Mereka biasanya berdua naik motor. Dalam seminggu pasti ada saja yang berkunjung," ujarnya. Namun. Purwanto tidak mengetahui maksud kedatangan tamu-tamu Rudi.

Purwanto menambahkan, Rudi dikenal temperamental sehingga ia enggan bersinggungan langsung dengan Rudi. "Sifatnya keras, tidak boleh kesenggol. Gampang kepancing emosi. Kayak temperamental gitu," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(dil/dil)


Hide Ads