Sakit Hati Warga Bukittinggi Usai Walkot Erman Sebar 'Hoaks' Inses Ibu-Anak

Sumatera Barat

Sakit Hati Warga Bukittinggi Usai Walkot Erman Sebar 'Hoaks' Inses Ibu-Anak

Tim detikSumut - detikSumut
Selasa, 27 Jun 2023 08:33 WIB
Warga melaporkan Wali Kota Bukittingi Erman Safar ke polisi.
Warga Bukittinggi sakit hati usai Walkot Erman ungkap kasus inses ibu-anak (Foto: Jeka Kampai/detikSumut)
Bukittinggi -

Beberapa warga dari Kurai V Jorong, Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), mengaku sakit hati terhadap Wali Kota Bukittinggi Erman Safar. Mereka menganggap, Erman telah menyebar hoaks atau kabar bohong perihal inses ibu dan anak kandung di daerah itu.

Tak tanggung-tanggung, mereka juga mengklaim "hoaks" yang diungkapkan Walkot Erman turut menyayat hati masyarakat Minang sedunia.

"Informasi yang dibeberkan Wali Kota Erman Safar sangat menyayat hati kami masyarakat Kurai V dan masyarakat Minang sedunia," kata salah satu warga dari Kurai V Jorong, Taufik Datuak Laweh kepada wartawan, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sejak informasi ini tersebar ke publik, kami sudah resah. Kami mempertanyakan (ke Wali Kota) tapi tidak ada respons," tambah dia.

Alhasil, warga Kurai V Jorong pun berbondong-bondong menuju Polresta Bukittinggi untuk melaporkan Erman atas dugaan menyebarkan berita bohong.

ADVERTISEMENT

Dalam rombongan tersebut, juga terdapat keluarga yang (diduga) sebagai pihak dari pelaku inses seperti yang disebutkan Erman dalam pidatonya.

Perihal ini, Satreskrim Polresta Bukittinggi telah menerima dua laporan terkait Wali Kota Erman Safar. Erman dilaporkan ke polisi karena diduga menyebarkan kabar bohong terkait inses ibu-anak di Bukittinggi.

"Hari ini, kami menerima dua pengaduan dari masyarakat. Pertama, dari saudari EY melalui kuasa hukumnya yang melaporkan tentang pencemaran nama baik terhadap pemberitaan yang sebelumnya sudah viral. Pengaduan kedua adalah dari ninik mamak Kurai V Jorong terkait dengan pemberitaan bohong," kata Kasat Reskrim Polresta Bukittinggi, AKP Fetrizal kepada wartawan, Senin (26/6).

"Yang dilaporkan adalah bapak Wali Kota Bukittinggi. Terkait informasi bohong, dugaan perbuatan inses antara ibu dengan anak kandungnya yang terjadi di Kota Bukittinggi," tambahnya.

Fetrizal menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan Polda Sumbar untuk menangani perkara ini, karena terlapor atau yang diadukan adalah kepala daerah.

Sebelumnya, kabar hubungan terlarang ibu-anak di Bukittinggi tersebut diungkap oleh Wali Kota Bukittinggi Erman Safar dalam pertemuan Sosialisasi Pencegahan Pernikahan Anak yang berlangsung di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi, Rabu (22/6).

"Anak kita, dari usia SMA. Dia dari SMA sampai usia 28 tahun berhubungan badan dengan ibu kandungnya," kata Erman Safar.

Polresta Bukittinggi sendiri sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa pihak, termasuk MA, anak yang dicurigai sebagai pelaku hubungan seksual sedarah dengan ibu kandungnya.

Meski begitu, polisi masih belum bisa menarik kesimpulan apakah benar telah terjadi inses atau tidak.

Pasalnya, usai beberapa kali melemparkan pertanyaan yang sama kepada MA, jawaban yang ia beri berubah-ubah.

"Dari awal, MA mengakui ada inses dengan ibu kandung. Kami periksa kembali, MA sebut itu hanya halusinasi. Kami tanya kapan kejadian, dia bilang waktu SD, SMP, SMA. Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah keterangan MA bisa dipertanggungjawabkan," ujar Fetrizal.




(mff/dpw)


Hide Ads