Aksi perampokan menimpa seorang ibu nasabah bank di Boyolali. Uang Rp 50 juta amblas direbut perampok. Aksi kejahatan itu terekam kamera CCTV dan viral di mesia sosial. Video rekaman CCTV itu diunggah di Instagram ics_infocegatansolo.
Di unggahan tersebut disertakan caption 'detik2 perampokan ibu2 di parkiran depan RM Padang Andalas, Jl Pahlawan Boyolali Jumat, 9 Juni 2023. Saat ini sudah dalam penanganan kepolisian Boyolali. Kerugian puluhan juta rupiah. Diduga korban di ikuti sejak dari BCA Boyolali. Hati2 sedulur semua'. tulis unggahan tersebut seperti dilihat detikJateng, Senin (12/6/2023).
Dilihat detikjateng pukul 13.50 WIB, Senin (12/6/2023), positngan yang diunggah 16 jam yang lalu itu sudah mendapat 1.076 suka. Selain rekaman CCTV kejadian, unggahan itu juga memposting surat tanda terima laporan pengaduan dari kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rekaman video tersebut terlihat dua orang pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor, berhenti di seberang jalan atau utara rumah makan di lampu merah perempatan Lodalang, Siswodipuran, Boyolali. Salah satu pelaku kemudian turun mendekati salah satu mobil yang parkir di depan warung makan Padang, Andalas.
Satu pelaku lainnya yang masih tetap di motor kemudian mengikuti mendekat ke mobil itu, namun masih tetap di jalan raya dengan menghadap ke barat, ke jalan Jambu. Satu pelaku mendekat ke mobil melalui pintu depan sebelah kanan. Setelah berhasil merampas tas korban berisi uang tunai, pelaku langsung lari ke motor dan kabur ke arah barat.
Kapolsek Boyolali Kota AKP Joko Winarno, dikonfirmasi di kantornya membenarkan adanya laporan kejadian tersebut. Peristiwa penjambretan itu terjadi pada hari Jumat (9/6/2023), sekitar pukul 12.15 WIB.
"Benar, telah terjadi diduga tindak pidana pencurian dengan pemberatan yang terjadi pada hari Jumat, tanggal 9 Juni 2023 sekira pukul 12.15 WIB, yang terletak (TKP) di depan rumah makan Padang Andalas, jalan Pahlawan nomor 40 Siswodipuran, Boyolali," kata Joko Winarno, ditemui Senin (12/6/2023).
Kejadian ini menimpa Mintarsih (46) warga Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Akibat kejadian ini, korban mengalami kerugian uang tunai Rp 50 juta. Selain itu juga STNK mobil berikut kunci kontaknya serta SIM A milik korban juga hilang. Barang-barang itu ada di dalam tas rajut warna orange yang berhasil digasak pelaku.
Joko Winarno menjelaskan kronologi kejadian tersebut. Bermula sekitar pukul 10.00 WIB, korban berangkat dari rumah bersama seorang temannya atau saksi dengan membawa uang kurang lebih Rp 500 juta, ke bank di Boyolali.
"Korban ke Bank BCA, setor sejumlah Rp 450 juta untuk biaya haji. Kemudian sisanya Rp 50 juta ditukar berupa uang pecahan baru, baik itu ada Rp 5.000-an, Rp 10 ribuan, Rp 20.000-an," jelasnya.
Selengkapnya baca di halaman berikutnya....
Setelah selesai transaksi di BCA, korban dan temannya itu dengan mengendarai mobilnya menuju ke rumah makan Padang, Andalas. Uang pecahan sejumlah Rp 50 juta itu dimasukkan ke tas rajut warna orange. Menjadi satu dengan STNK, kunci mobil dan SIM A milik korban.
Sesampainya di rumah makan, lanjut dia, korban turun untuk membeli nasi padang. Sedangkan temannya tetap di dalam mobil, menjaga tas berisi uang tersebut. Saat itulah, kejadian penjambretan terjadi.
Seorang pelaku membuka pintu mobil korban bagian kanan yang tidak terkunci itu. Pelaku langsung merebut tas warna orange, yang saat itu terus dipegang oleh saksi. Sehingga aksi saling tarik sempat terjadi.
"Setelah berebut dengan saksi, tas berhasil dibawa oleh pelaku. Kemudian melarikan diri," katanya.
Korban sempat berusaha mengejar pelaku. Namun pelaku sudah kabur jauh. Di tempat kejadian perkara (TKP), tertinggal satu helm warna hitam yang diduga milik pelaku. Helm itu kini disita oleh polisi sebagai barang bukti.
Joko menyatakan, kasus tersebut saat ini masih dalam penyelidikan. Termasuk dugaan kemungkinan pelaku yang diketahui mengenakan baju batik tersebut, sudah membututi korban sejak dari bank.
"Saat ini kejadian itu masih dalam penyelidikan," tegasnya.