Akhir Pelarian Yono Pemutilasi Pria Bertato Naga di Kuburan Makamhaji

Akhir Pelarian Yono Pemutilasi Pria Bertato Naga di Kuburan Makamhaji

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 31 Mei 2023 07:30 WIB
Pelaku mutilasi di Sukoharjo-Solo ditangkap polisi pada Minggu (28/5). Motif mutilasi yang dilakukan pelaku bernama Yono juga telah terungkap. Ini informasinya.
Pelaku Mutilasi di Sukoharjo-Solo: Identitas hingga Motif Pembunuhan (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Misteri pembunuh dan pelaku mutilasi mayat pria bertato naga di Sukoharjo dan Solo akhirnya terkuak. Pelakunya tak lain adalah Suyono alias Yono (50) yang merupakan teman kerja korban di toko meubel di Solo Baru, Sukoharjo.

Yono mengaku pembunuhan terhadap Rohmadi alias Madun (51) itu berlatar dendam. Dia nekat membunuh rekannya karena sakit hati.

"Motifnya, pelaku merasa kesal dan sakit hati kepada korban. Selain itu, dia juga ingin menguasai barang milik korban," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi nekat itu direncanakan Yono pada Rabu (17/5) dan direalisasikan pada Jumat (19/5). Saat Madun tertidur lelap di area toko, Yono menghantamkan pipa besi ke kepala korban beberapa kali.

Melihat pelaku masih bergerak, Yono gelap mata. Dia lalu menusukkan ujung pipa besi ke pelipis korban. Setelahnya, dia mengecek denyut nadi korban di bagian perut maupun pergelangan tangan kiri korban.

ADVERTISEMENT

Setelah memastikan Madun tewas, Yono mulai kebingungan untuk membuang jasad korban. Sebab, dia mengaku kesulitan untuk mengeluarkan jasad korban.

"Saya diamkan 1 jam, saya bingung waktu itu. Saya gelisah, jalan ke sana-ke sini di dalam rumah," ucap Yono.

Petugas mengevakuasi potongan mayat yang ditemukan di Dawung, Serengan, Solo, Senin (22/5/2023).Petugas mengevakuasi potongan mayat yang ditemukan di Dawung, Serengan, Solo, Senin (22/5/2023). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng

Tiba-tiba Yono teringat tetangganya yang berjualan sate. Dia lalu meminjam pisau itu yang akhirnya dia gunakan untuk memutilasi korban.

Yono kemudian memutilasi korban menjadi enam bagian. Masing-masing potongan tubuh itu dimasukkan ke dalam empat kantong plastik yang sudah dia siapkan dan dibuang di tiga tempat berbeda.

"Perasaan saya takut dan gemetar, karena saya tidak pernah melakukan kayak gini. Tapi tetap saya lakukan biar tidak ketahuan," aku Yono.

Lokasi tempat pembuangan plastik berisi pakaian dan potongan tubuh korban itu dibuang ke lokasi di bawah ini:

  • Jembatan Ngasinan, Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo: membuang plastik yang berisi pakaian korban dari atas jembatan.
  • Jembatan Nglebak Kusumodilagan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo: membuang plastik yang berisi kepala korban dari atas jembatan.
  • Sungai Pringgolayan Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo: membuang plastik yang berisi potongan pangkal lutut kanan, pangkal lutut kaki kiri serta potongan tubuh pinggang korban.
  • Jembatan Ngruki, Desa Cemani, Kwcamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo: membuang plastik yang berisi potongan pangkal bahu kanan sampai tangan kanan, potongan pangkal bahu kiri sampai tangan kiri, potongan pinggang keatas sampai dengan pangkal leher serta bantal yang terdapat bercak darah korban, dari atas jembatan oleh pelaku.

Hingga akhirnya salah satu potongan jasad korban ditemukan di Kali Jenes pada Minggu (21/5) yang disusul dengan penemuan potongan tubuh lainnya. Hal ini lah yang menguak tabir kasus pembunuhan dan mutilasi sadis Yono.

Selengkapnya di halaman berikut.

Polisi pun sempat kesulitan melacak identitas korban karena tak ada tanda pengenal. Selain itu, potongan tubuhnya ditemukan tersebar di beberapa lokasi. Setelah memastikan ciri-ciri korban yang memiliki tato naga ini, akhirnya terkuak korban adalah Madun warga Keprabon, Banjarsari, Kota Solo.

Petunjuk yang ditemukan polisi pun mengarah kepada Yono. Di antaranya laporan motor korban yang hilang, pengakuan pinjaman pisau hingga jejak darah di Kali Jenes.

Akhirnya pelarian Yono pun berakhir pada Minggu (28/5). Dia akhirnya dibekuk di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

"Pelakunya ditangkap di kuburan (Makamhaji). Kapolres pimpin langsung karena ini kasus yang menonjol," kata Luthfi.

Lalu kenapa Yono bisa ditangkap di kuburan? Rupanya karena saat itu Yono hendak mengambil motor korban yang dia bawa kabur.

"Pelaku ini mau mengambil sepeda motor (korban) yang disembunyikan di kawasan makam," kata Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit.

Yono pun dihadiahi timah panas karena sempat mencoba kabur saat ditangkap. Saat dihadirkan di Mapolres Sukoharjo, dia tampak duduk di kursi roda dengan kedua kaki diperban.

"Iya (mencoba melarikan diri). Mungkin merasa bersalah setelah melakukan mutilasi," ujar Sigit.

Atas perbuatannya dia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Geger 4 Bocah Dirantai di Boyolali, Dititipkan ke Tersangka untuk Ngaji"
[Gambas:Video 20detik]
(ams/ams)


Hide Ads