Yono Pemutilasi Pria Bertato Naga Ternyata Ditangkap di Kuburan

Yono Pemutilasi Pria Bertato Naga Ternyata Ditangkap di Kuburan

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 30 Mei 2023 17:49 WIB
Konferensi pers pelaku mutilasi pria bertato naga di Polres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023).
Konferensi pers pelaku mutilasi pria bertato naga di Polres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Sukoharjo -

Polisi hanya membutuhkan waktu sepekan untuk mengungkap kasus mutilasi pria bertato naga di Kabupaten Sukoharjo sekaligus menangkap pelakunya. Pelaku adalah Suyono alias Yono (50), warga Kecamatan Laweyan, Kota Solo.

Dalam kasus itu, potongan tubuh Rohmadi alias Madun (51) warga Kampung Keprabon Wetan, Kelurahan Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, mulai ditemukan pada Minggu (21/5). Saat itu ditemukan tangan kiri, kaki kiri, badan atas, dan kepala.

Keesokan harinya, warga kembali menemukan potongan tubuh Rohmadi di aliran Kali Jenes. Kali ini potongan tubuh yang ditemukan berupa tangan kanan dan perut bagian bawah hingga kedua paha.

Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan pelaku melakukan aksi seorang diri. Yono berhasil ditangkap pada Minggu (28/5) sekira pukul 13.00 WIB di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

Penangkapan Yono berdasarkan hasil dari Tim Forensik yang berhasil mengidentifikasi korban, serta hasil penyelidikan polisi, dan pemeriksaan 21 saksi.

"Pelakunya ditangkap di kuburan. Kapolres pimpin langsung karena ini kasus yang menonjol," kata Luthfi saat konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Selasa (30/5/2023).

Yono nekat menghabisi nyawa rekannya itu karena dendam. Selain itu, pelaku yang memiliki utang kepada orang lain, ingin menguasai sepeda motor korban.

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit menambahkan, pelaku yang saat itu sudah diketahui identitasnya langsung diburu oleh polisi.

"Pelaku ini mau mengambil sepeda motor (korban) yang disembunyikan di kawasan makam," kata Sigit.

Saat sedang mengambil sepeda motor korban, pelaku langsung disergap kepolisian. Namun pelaku tak kooperatif saat penangkapan sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan.

"Iya (mencoba melarikan diri). Mungkin merasa bersalah setelah melakukan mutilasi," pungkasnya.




(ahr/rih)


Hide Ads