3 Hari Husen Berencana Mutilasi Hidup-hidup Bos Air Isi Ulang Semarang

3 Hari Husen Berencana Mutilasi Hidup-hidup Bos Air Isi Ulang Semarang

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 11 Mei 2023 09:08 WIB
Muhammad Husen tersangka pembunuhan bos depot air isi ulang Semarang tersenyum saat jumpa pers, Rabu (10/5/2023).
Muhammad Husen tersangka pembunuhan bos depot air isi ulang Semarang tersenyum saat jumpa pers, Rabu (10/5/2023). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Solo -

Bos depot air minum isi ulang di Tembalang, Semarang, Irwan Hutagalung (53) yang ditemukan dicor ternyata dimutilasi hidup-hidup. Pelaku yang merupakan karyawannya, Muhammad Husen (28) mengaku menyimpan rencana sadis itu sejak tiga hari sebelumnya.

Saat dihadirkan dalam rilis di Mapolrestabes Semarang, kemarin, Husen mengaku mulai punya niat untuk membunuh bosnya sejak Senin (1/5). Dia mengaku dendam karena bosnya galak dan ringan tangan.

"(Rencana) Dari hari Senin, minggu lalu," kata Husen, Rabu (10/5/2023). Meski demikian, Husen baru 'mengeksekusi' bosnya tiga hari kemudian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat melihat bosnya tidur nyenyak, Kamis (4/5) malam, dia langsung menikamnya dengan linggis sebanyak dua kali di bagian kepala. "Posisi korban sedang tidur nyenyak sekitar jam 20.00-20.30 WIB," ujar Husen.

Menurut dia, bosnya saat itu masih hidup dan dalam kondisi sekarat. Kemudian, Husen meninggalkannya begitu saja. Dia lalu ke angkringan di dekat kios depot air isi ulang itu. Dia sempat menceritakan perbuatannya kepada pedagang angkringan itu.

ADVERTISEMENT

"Saya tinggal keluar dulu ke angkringan, minum," kata Husen.

Pada Jumat (5/5) dini hari, Husen kembali ke depot air isi ulang tempat bosnya meregang nyawa. Di ruang tengah, sekitar pukul 04.00 WIB, dia memutilasi bosnya yang saat itu ternyata juga masih bernapas.

Paginya, usai memutilasi menggunakan pisau dapur, Husen kemudian menata bagian tubuh korban ke dalam karung. Bagian tubuh Irwan Hutagalung itu lalu diletakkan di lorong sempit celah antarbangunan.

"Terus saya masukin ke dalam karung, karung warna putih," lanjutnya.

Selanjutnya, Husen mengambil uang Rp 7 juta milik bosnya. Dengan uang itu, dia mengajak pedagang angkringan itu untuk bersenang-senang.

Husen baru berusaha menghilangkan jejak pada Sabtu (6/5). Dia berusaha mengecor jasad korban dengan pasir dan semen. Pasir dan semen itu didapatnya dari rumah korban.

"Ambil (semen) di rumah korban yang di perumahan, di Sumurboto, pasir dari sana juga," tambahnya.

Mendapat peralatan yang dibutuhkan, Husen kemudian mulai mengecor korban. Saat ditemukan, hanya kaki yang terlihat dan sisanya terpendam.

Dia juga berusaha menghilangkan barang bukti. Ada beberapa barang yang dibuang namun berhasil ditemukan polisi. "Setelah dicor saya keluar buang karpet, tas sama barang bukti yang lain," kata Husen.

Di hari yang sama, dia pulang kampung halamannya di Banjarnegara. Dia sempat berpamitan dengan orang dekat korban bernama Yuli. Husen kemudian pulang menggunakan motor bosnya.




(dil/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads