Joko Siswoyo (23) pria yang ditemukan tewas di Bengawan Solo ternyata dibunuh temannya karena utang pinjaman online (pinjol). Joko sempat cekcok dan dicekik pelaku AN (20) lalu setelah tewas dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke Bengawan Solo.
Joko yang berstatus guru madrasah itu dibunuh dengan sadis oleh temannya sendiri yang meminjam namanya untuk pinjaman online.
"Iya betul korban merupakan guru madrasah di Boyolali. Tapi untuk di mana kita belum memastikan," kata Kasubsi Penmas Si Humas, Bripka Aditya Prima Sakti saat dihubungi detikJateng, Selasa (9/5/2023).
Kasus tersebut bermula dari korban yang kesusahan menagih utang dari pelaku hingga akhirnya membuat status di WhatsApp. Beralasan sakit hati, pelaku AN pun merencanakan pembunuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas perbuatannya tersangka dikenakan Pasal 340 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman mati. Sedangkan Pasal Subsider 338 KUHP ancaman 15 tahun penjara.
Berikut kronologi pembunuhan guru madrasah di Boyolali tersebut:
2 Mei 2023
Pukul 20.30 WIB
Pelaku AN menggunakan nama Joko untuk melakukan pinjaman online. Pinjaman awal yakni sebesar Rp 6 juta. Namun karena tak kunjung membayar, utang tersebut menumpuk dan berbunga hingga Rp 13 juta.
Utang pinjol yang tak pernah dibayar itu lalu memantik korban mendatangi rumah pelaku di kawasan Jebres, Solo.
"Korban sendiri sempat mendatangi pelaku pada hari Selasa (2/5) untuk meminta ganti rugi. Namun pelaku meminta korban untuk datang lagi pada malam," kata Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy saat dihubungi hari ini.
Menurutnya, tersangka AN menjanjikan pukul 23.00 WIB akan memberikan uang senilai Rp 13 juta untuk pelunasan Pinjol.
Pukul 23.30 WIB
Korban kembali mendatangi rumah pelaku untuk menagih janji pelunasan yang akan dilakukan oleh AN. Joko datang ke rumah pelaku datang sendiri dengan mengendarai sepeda motor.
"Selanjutnya tersangka AN mengajak korban menemui tersangka GAP di tempat kerjanya di salah satu pabrik di Kota Solo. Pada saat itu tersangka AN berbisik kepada tersangka GAP, 'ayo ta ajak nganu Joko wet' (Nganu memukuli orang)," ungkapnya.
Selanjutnya, pelaku mengajak korban ke area persawahan di Desa Suruh Kalang, Jaten, Karanganyar untuk melakukan eksekusi. Korban pun lalu dikeroyok pelaku.
"Tersangka AN mencekik korban dari arah samping menggunakan lengan kanan dan menjegal kaki korban hingga terjatuh, kemudian tersangka AN menyuruh tersangka GAP untuk mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak 3 kali hingga mengeluarkan darah," jelasnya.
Menurut Jerrold, setelah pelaku mengecek korban tidak bereaksi, korban dimasukkan ke dalam karung yang diisi 3 buah paving dan kemudian diikat menggunakan kawat bendrat. Karung berisi tubuh korban itu lalu dibuang di aliran Bengawan Solo di wilayah Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo.
Kamis, 4 Mei 2023
Pukul 09.30 WIB
Mayat tanpa identitas ditemukan di sungai Bengawan Solo yang tepatnya di Dukuh Dingin, Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.
"Tanggal 4 Mei masyarakat di wilayah Kebakkramat menemukan Mr X yang awalnya kita sebut di aliran sungai Bengawan Solo dan masyarakat segera melaporkan ke Polres," ungkapnya.
Jumat, 5 Mei 2023
Polres Karanganyar membentuk tim khusus untuk melakukan penyidikan. Hingga akhirnya kasus tersebut terungkap dan menangkap pelaku utama AN (20) di Ponorogo.
"Kita langsung berkoordinasi dengan Resmob dari Polda dan berkoordinasi dengan Resmob dari Polda Jawa Timur khususnya Polres Ponorogo sehingga kita berhasil menangkap tersangka atas nama AN di wilayah daerah Ponorogo," tuturnya.
Sabtu, 6 Mei 2023
Sedangkan untuk tersangka kedua, GAP ditangkap di Kota Solo. Untuk tersangka G masih dalam pencarian.
"Sedangkan untuk tersangka lainnya yaitu inisial GAP juga kita menangkap tanggal 6 Mei 2023 di wilayah Kota Surakarta. Sedangkan satu yakni G masih DPO. GAP dan G masih kakak beradik," pungkasnya.