Video penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan, Aditya Hasibuan, kepada mahasiswa bernama Ken Admiral viral di media sosial. Dalam video tersebut tampak Achiruddin menyaksikan anaknya menghajar Ken bahkan sempat menghalangi seorang pria yang hendak menghentikan penganiayaan itu.
Dilansir detikSumut, dalam video itu Achiruddin tidak terlihat berusaha menghentikan aksi anaknya yang tengah menghajar Ken. Achiruddin justru sempat menghalangi seorang pria yang hendak menghentikan penganiayaan itu.
Dalam video tersebut, seorang pria berjaket hijau tampak berusaha mendekati Aditya yang tengah menghajar Ken Admiral. Namun upaya itu dihalangi Achiruddin yang tampak merentangkan tangannya agar pria tersebut tidak mendekat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, Achiruddin juga terus memunggungi pria tersebut agar tidak maju ke arah Aditya. Aditya yang sedang menganiaya Ken juga ikut memberikan peringatan sehingga pria berjaket hijau itu mundur sambil meminta maaf.
Untuk diketahui, penganiayaan ini berawal pada 21 Desember 2023 sekitar pukul 22.00 WIB Aditya memberhentikan Ken Adrial yang saat itu mengendarai mobil saat berada di SPBU, Jalan Ringroad, Kota Medan. Saat itu Aditya sempat melakukan pemukulan kepada Ken.
Sehari berselang, pada 22 Desember 2022 sekitar pukul 02.30 WIB Ken bersama dengan temannya mendatangi rumah Aditya di Jalan Karya, Kecamatan Medan Helvetia. Ken ingin menanyakan kasus pemukulan serta pengrusakan terhadap mobil pelapor.
Saat itulah, terjadi penganiayaan sebagaimana yang diviralkan tersebut. Polda Sumut lalu menetapkan Aditya sebagai tersangka penganiayaan.
"Hasil gelar perkara khusus 25 April 2023 bahwa ditetapkan AH sebagai tersangka dan dilakukan upaya paksa penangkapan serta penahanan," kata Dirkrimum Polda Sumut Kombes Sumaryono saat konferensi pers di Polda Sumut, Selasa (25/4/2023).
Selain menetapkan Aditya sebagai tersangka, Polda Sumut juga memberikan sanksi terhadap AKBP Achiruddin yaitu penempatan khusus (patsus). Hal itu karena Achiruddin membiarkan penganiayaan terjadi padahal saat itu dia berada di lokasi.
(aku/sip)