Kasus tewasnya Jumiyem (64) wanita penjual bubur di Cepogo, Boyolali, terungkap. Pelaku pembunuhan tak lain adalah keponakannya yang dendam.
Jenazah Jumiyem ditemukan tewas bersimbah darah pada Kamis (6/4/2023) pagi. Jumiyem yang sehari-hari berjualan bubur dan kebutuhan dapur di rumahnya itu ditemukan dalam posisi tengkurap di dapur rumahnya.
Dari hasil autopsi ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh korban yang tinggal seorang diri itu. Luka terparah, ditemukan di bagian kepala yakni di pelipis. Polisi menduga korban dikepruk menggunakan tabung gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau hasil autopsi seperti itu, diduga adanya pukulan benda tumpul. Namun kalau analisa kita ditemukan adanya benda-benda di sekitar korban, kemungkinan dengan menggunakan tabung (gas) itu. Kemungkinan ya," jelas Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Jumat (7/4/2023).
Polisi pun sempat melacak jejak pelaku pembunuhan menggunakan anjing pelacak. Kasus pembunuhan ini pun sempat misterius karena dugaan motif dan pelaku yang masih gelap. Kesulitan dialami polisi karena korban tinggal seorang diri sehingga sulit untuk menginventaris barang-barang korban yang hilang.
Namun, akhirnya pelaku dan motif pembunuhan pun menemukan titik terang. Dua pelaku yang merupakan pasangan suami istri ditangkap pada Minggu (9/4) kemarin.
"Dua orang pelaku sudah berhasil kami tangkap, masing-masing inisial NRY dan MDM," kata Kapolres Boyolali, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/4).
Eksekutor utama yakni NRY (46) yang masih berstatus keponakan korban. NRY pun dibekuk di tempat pelariannya Umbul Sidomukti, Kec. Bandungan, Kab. Semarang.
"Pelaku NRY yang mana masih keponakan korban berperan sebagai eksekutor utama yang melakukan pembunuhan terhadap korban serta pencurian barang milik korban. Untuk MDM yaitu istri siri NRY berperan membantu tersangka menjual barang hasil kejahatan," jelas Petrus.
Dari hasil penggeledahan di kamar pelaku, polisi pun menyita barang bukti yaitu alat dan baju yang digunakan untuk melakukan tindak pidana. Selain itu, terungkap jika motif pembunuhan ini adalah dendam.
"Motif pelaku melakukan pembunuhan disertai pencurian dengan kekerasan yaitu dendam karena orang tua tersangka sering ribut atau cekcok dengan korban terkait warisan serta ingin menguasai harta benda milik Korban," kata Petrus.
(ams/sip)