Nama Slamet Tohari atau Mbah Slamet tengah menjadi sorotan publik. Tidak hanya kesadisannya membunuh 12 korban, tempat tinggalnya pun tidak luput jadi perhatian warga.
Berada di tengah permukiman di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Banjarnegara, rumah dua lantai milik Mbah Slamet terlihat menonjol dibanding tetangganya.
Empat pilar yang berdiri tegak di bagian depan rumah kian menambah kesan megah rumah milik dukun pengganda uang ini. Pintu warna cokelat yang dihiasi dengan ukiran terlihat tertutup.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sebelahnya menempel rumah permanen warna hijau beratapkan seng. Dua bangunan ini merupakan tempat tinggal Mbah Slamet bersama istri dan anak bungsunya.
![]() |
Saat masuk rumah, Seneh istri Mbah Slamet menyambut dengan baik. Usai Mbah Slamet ditangkap, kini ia hanya tinggal berdua bersama anak bungsunya.
Tamu biasanya masuk di rumah warna hijau. Di dalamnya terdapat ruang tamu, dan sebelah kiri terlihat ruang 'tv'. Di ruang itu juga terdapat pintu yang menghubungkan dengan rumah lantai dua di sebelahnya.
Rumah ini seakan menjadi saksi bisu, karena korban dari berbagai daerah berdatangan ke rumah ini. Istrinya Mbah Slamet, Seneh mengatakan jika tamu suaminya sering mengobrol di ruang tamu. Sedangkan dirinya di ruang 'tv'.
"Saya tahunya ada tamu saya kasih minum. Tamunya di ruang tamu, setelah kasih minum saya kembali lagi duduk di ruang tamu," kata Seneh, di rumahnya pada Selasa (4/4/2023).
Saat tamu hendak pergi biasanya selalu berpamitan dengannya. Namun ia mengaku tidak tahu ke mana tamunya pergi meninggalkan rumahnya.
"Tamu pulang berpamitan, saya jawab silakan hati-hati. Mau perginya ke mana saya tidak tahu," sambungnya.
Seneh menyebut, terkadang suaminya juga ikut pergi berbarengan dengan tamu berpamitan dengan dirinya. Suaminya berpamitan akan mengantar tamu-tamunya.
"Bapak kadang ikut kadang ngga. Kadang pamit, 'mak nyong arep jujugna tamu' (bu saya mau antarkan tamu)," ucapnya.
(apl/apl)