Heboh Kasus Slamet Dukun Banjarnegara, Polisi Panen Laporan Orang Hilang

Heboh Kasus Slamet Dukun Banjarnegara, Polisi Panen Laporan Orang Hilang

Uje Hartono - detikJateng
Kamis, 06 Apr 2023 18:09 WIB
Posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, buntut kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet dukun pengganda uang. Foto diambil Kamis (6/4/2023).
Posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, buntut kasus pembunuhan berantai Mbah Slamet dukun pengganda uang. Foto diambil Kamis (6/4/2023). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Banjarnegara -

Polres Banjarnegara membuka posko pengaduan orang hilang usai mencuatnya kasus dugaan pembunuhan berantai yang dilakukan Slamet Tohari alias Mbah Slamet. Kini sudah ada belasan laporan yang masuk.

Warga melapor kehilangan keluarganya dengan rentang waktu yang beragam. Namun, rata-rata orang yang hilang sempat berpamitan hendak pergi ke Banjarnegara dan sekitarnya.

Salah satunya Nuan Nurohman warga Desa Dieng Wetan, Kecamatan Kejajar, Wonosobo. Ia sengaja datang ke posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara untuk melaporkan bapak mertuanya yang hilang sejak 5 bulan lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sudah ada 5 bulan bapak mertua saya meninggalkan rumah. Tepatnya tanggal 3 Oktober 2022. Sampai sekarang belum ada kabarnya," ujarnya saat ditemui di posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, Kamis (6/4/2023).

Saat itu, bapak mertuanya pamit ingin pergi ke Jawera yakni daerah di perbatasan Wonosobo-Banjarnegara. Namun esok harinya sudah tidak bisa dihubungi lagi.

ADVERTISEMENT

"Pamitnya ke rumah temannya di Jawera perbatasan Wonosobo-Banjarnegara. Benar memang sempat di sana. Namun setelah itu pergi lagi dan tidak pulang sampai sekarang," terangnya.

Sebelumnya, ia pun mengaku sudah melaporkan ke kepolisian atas hilangnya bapak mertuanya tersebut. Namun hingga saat ini belum ada kejelasan.

"Saya sudah lapor ke Polres Wonosobo, SAR, dan relawan untuk mencari tapi tidak ketemu. Jadi hari ini saya lapor ke sini," kata dia.

Pelapor lain adalah Adi warga Desa Gondangsari, Kecamatan Pukis, Magelang. Ia mengaku sudah kehilangan kedua orang tuanya sejak tahun 2017 lalu.

"(Bapak dan ibu) Sudah meninggalkan rumah sejak tahun 2017 lalu," kata dia.

Saat itu, kedua orang tuanya berpamitan akan pergi ke Wonosobo. Namun setelah itu tidak ada kabar lagi hingga saat ini.

"Pamitnya mau ke Wonosobo. Tetapi sampai sekarang tidak ada kabar lagi," ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan akan menerima dan memproses semua laporan orang hilang yang masuk ke posko pengaduan. Meskipun berdasarkan pengakuan tersangka Slamet, aksi sadisnya dilakukan sejak tahun 2020.

"Semua ditampung. Ini kan posko sudah dibuat jadi silakan lapor. Nanti kita cocokkan," ujarnya.

Hingga kini pihaknya sudah mendapatkan 14 laporan. Sebagian laporan diterima melalui telepon, sebagian lagi dari warga yang datang langsung.




(ahr/rih)


Hide Ads