Pengacara Korban Sebut Polisi Lamban Tangani Aduan Kasus Dukun Banjarnegara

Pengacara Korban Sebut Polisi Lamban Tangani Aduan Kasus Dukun Banjarnegara

Tim detikJabar - detikJateng
Kamis, 06 Apr 2023 17:07 WIB
Proses pemakaman korban serial killer Mbah Slamet di pemakaman umum warga Desa Balun.
Proses pemakaman korban serial killer Mbah Slamet di pemakaman umum warga Desa Balun. Foto: Uje Hartono/detikJateng
Solo -

Pengacara keluarga Paryanto, salah satu korban Slamet dukun Banjarnegara menyebut polisi lambat merespons laporan dari keluarga. Hal itu membuat dua orang perwira di Mabes Polri turun tangan hingga kasus pembunuhan berantai itu terungkap.

Dilansir detikJabar, pengacara bernama Heri Purnama Tanjung itu mengungkap Paryanto mengirim beberapa pesan dan voice note kepada anaknya beberapa sat sebelum dibunuh. Sesuai permintaan Paryanto, anaknya yang bernama GE berangkat ke Banjarnegara dan melapor ke polisi.

"Pihak keluarga yang melaporkan kejadian menerima pesan suara dan lokasi korban yang meminta didatangi dengan membawa aparat, ditanggapi dengan slow respons baik dari Polsek maupun Polres," kata Heri seperti dikutip dari detikJabar, Kamis (6/4/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan polisi saat itu, lanjutnya, banyak laporan kehilangan namun belum cukup bukti.

Mendapatkan tanggapan seperti itu, pihaknya kemudian meminta bantuan dua kerabat yang merupakan perwira di Divisi Propam Mabes Polri. Pihaknya menyampaikan kabar hilangnya Paryanto dan adanya dugaan bahwa dia dibunuh.

ADVERTISEMENT

"Mungkin tanpa bantuan dari kedua Kombes dari Divisi Propam Mabes Polri tersebut, kemungkinan kasus puluhan korban yang diracun oleh Mbah Slamet hingga saat ini tidak bisa terungkap, karena laporannya selalu mentok dengan alasan kurangnya alat bukti," katanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang dukun pengganda uang di Banjarnegara diduga melakukan serangkaian pembunuhan. Polisi saat ini sudah menemukan 12 mayat di ladangnya, salah satunya adalah mayat Paryanto.

Kejahatan sadis itu terbongkar lantaran Paryanto yang merasa curiga akhirnya mengirim pesan pendek, voice note dan share loc kepada anaknya, beberapa saat sebelum dia dihabisi.




(ahr/ams)


Hide Ads