Polisi membuka posko pengaduan orang hilang buntut kasus pembunuhan berantai Slamet Tohari alias Mbah Slamet dukun pengganda uang di Banjarnegara. Posko yang baru dibuka satu hari sudah menerima 14 laporan.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan, sampai saat ini sudah ada 14 laporan masuk ke posko pengaduan orang hilang. Laporan itu di antaranya dari Lampung, Palembang, Wonosobo, dan Magelang.
"Setelah membuka posko pengaduan orang hilang di Polres Banjarnegara, kita sudah mendapatkan informasi yang merasa keluarganya hilang. Total ada 14 laporan yang masuk," kata Hendri saat ditemui di posko pengaduan di kantor Polres Banjarnegara, Kamis (6/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hendri menjelaskan sebagian pelapor datang langsung ke posko dan sebagian lainnya melalui nomor telepon yang sudah disiapkan oleh petugas posko. Bagi pelapor, petugas menyarankan agar menyiapkan identitas keluarganya yang hilang.
"Dari tim posko memberikan syarat-syarat yang harus dibawa pelapor apa saja. Seperti identitas, foto, dan lainnya. Ini untuk mencocokkan postmortem dan antemortem," sebutnya.
Usai syarat lengkap, petugas pos baru memproses untuk mencocokkan antara korban Mbah Slamet dengan keluarga pelapor.
"Nanti kalau sudah lengkap syaratnya, kita langsung proses. Bukan langsung dikembalikan. Kita proses dulu kalau sudah benar cocok baru kita kembalikan," kata dia.
Sampai saat ini, dari total 12 korban tewas aksi keji dan sadis Mbah Slamet, sudah ada tiga yang teridentifikasi. Satu korban asal Sukabumi dan dua lainnya warga Lampung.
"Yang dari Sukabumi sudah kami serahkan ke pihak keluarga. Sedangkan korban dari Lampung, saat ini keluarganya sedang perjalanan ke sini," imbuhnya.
(rih/ahr)