Balita Klaten Diduga Dicabuli Kakak Tiri, Ayahnya Datangi Polres

Balita Klaten Diduga Dicabuli Kakak Tiri, Ayahnya Datangi Polres

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Selasa, 04 Apr 2023 23:57 WIB
Ilustrasi Pencabulan Anak. Andhika Akbarayansyah/detikcom.
Ilustrasi Pencabulan Anak. Foto: Andhika Akbarayansyah
Klaten -

Seorang ayah berinisial ES (69) mendatangi Sat Reskrim Polres Klaten untuk menanyakan progres penyelidikan kasus dugaan pencabulan oleh anak tirinya terhadap putri kandungnya yang masih balita.

"Saya sudah lapor ke Polres dan sudah diteliti, tapi kok lama sekali. Saya sampai bertanya ke kejaksaan juga," kata ES kepada wartawan di Mapolres Klaten, Selasa (4/4/2023) siang.

Diceritakan ES, dugaan pencabulan itu diketahui pada 22 Juli 2022. Saat itu putrinya baru berusia 3 tahun diketahui berdarah di bagian vital. Kepada sang ayah, bocah itu mengaku kondisi itu atas perbuatan kakak tirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya langsung ke RSD Bagas Waras memeriksa, sempat ke Dinas Sosial, dan akhirnya laporan tertulis ke Polres," jelas ES.

Setelah membuat laporan, sambung ES, dirinya diminta mencari visum ke RS oleh polisi. Hasilnya ada robek di alat vital putrinya.

ADVERTISEMENT

"Kejadian di depan tivi, saat ibunya tidur. Saat saya ajak jalan-jalan ke Kecamatan Pedan menangis melihat ponsel dijual di toko, sehingga saya tahu," ujar ES.

ES mengatakan korban adalah anak kandungnya. Sedangkan terduga pelaku merupakan kakak tiri korban, masih satu ibu tapi dari ayah yang berbeda.

"Pelaku itu kakaknya satu ibu tapi beda ayah. Tapi tinggalnya di rumah saya di Kecamatan Karangdowo. Kejadiannya juga di Karangdowo," papar ES.

Kaur Bin Ops Sat Reskrim Polres Klaten Iptu Umar Mustofa mengatakan kasus itu masih dalam tahap penyelidikan.

"Kita sedang kumpulkan alat bukti, baik hasil psikologi, visum, dan keterangan pendukung lainnya. Dilaporkan itu sejak Agustus 2022," kata Umar kepada wartawan di Mapolres.

Menurut Umar, sudah ada 3 saksi yang dimintai keterangan oleh penyidik, termasuk ibunya. Namun ibunya tidak melihat secara langsung.

"Kendala saksi ibu, korban dan terduga pelaku adalah anak kandungnya sendiri. Anak kecilnya sendiri belum merasa ada kejanggalan dan terlapor juga tidak mengakui," papar Umar.




(dil/aku)


Hide Ads