Polisi mengamankan 8 ABG atau remaja yang kedapatan hendak perang sarung isi batu di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Para remaja itu kemudian diamankan di kantor polisi.
Kasi Humas Polres Bantul Iptu I Nengah Jeffry mengatakan awalnya anggota Polsek Imogiri melakukan patroli di Kalurahan Wukirsari pukul 03.00 WIB. Sesampainya di sekitar lapangan Wukirsari, polisi melihat ada gerombolan remaja yang mengayun-ngayunkan sarung.
"Saat patroli, polisi mendapati beberapa anak-anak naik motor secara berboncengan dan mengayun-ngayunkan sarung di sekitar lapangan Wukirsari," kata Jeffry kepada wartawan, Sabtu (25/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi bersama warga kemudian melakukan pengejaran karena gerombolan remaja itu mencurigakan dan berusaha melarikan diri. Akhirnya polisi mengamankan delapan remaja dan beberapa sarung isi batu dengan ujung diikat.
"Bersama dengan warga polisi akhirnya berhasil mengamankan 8 anak, tiga motor dan sarung berisi batu yang akan digunakan untuk tawuran," jelasnya.
Para remaja itu masing-masing berinisial IA (15), ND (17), A (16), Y (17), Z (15), D (16), B (16), dan R (15). Mereka warga Imogiri dan Jetis, Bantul.
Selanjutnya, delapan remaja itu digelandang ke Polsek Imogiri untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Terhadap delapan orang tersebut tidak dilakukan penahanan.
"Orang tua masing-masing anak tadi sudah dipanggil dan diadakan pembinaan, lalu mereka diserahkan ke orang tua masing-masing," imbuh Jeffry.
Selain itu, polisi juga mengamankan empat pelajar karena terlibat saling serang menggunakan sarung dan gesper.
Jeffry mengatakan, kejadian bermula saat VS (14), JA (14), AIW (16), HWN (14), dan lima orang lainnya selesai salat tarawih di salah satu masjid yang ada di Kapanewon Kasihan, Jumat (24/3) malam. Selanjutnya, menggunakan tiga motor yang masing-masing berboncengan tiga, mereka menuju Paseban.
Di perjalanan, tepatnya di simpang empat Kasongan, mereka diteriaki rombongan lain berjumlah sekitar 10 motor.
"Selanjutnya rombongan dari VS yang berjumlah 9 orang didekati dan dipukul oleh rombongan lain (10 motor) menggunakan sabuk/gesper yang mengenai VS," kata Jeffry kepada wartawan, Sabtu (25/3).
VS dan rombongannya lalu mengejar rombongan yang menyerang menggunakan gesper. Setelah pengejaran, rombongan penyerang rombongan VS berhenti di selatan Pasar Niten Lama sehingga kedua rombongan bertemu.
"Setelah kedua rombongan ketemu terjadi aksi saling pukul pakai sarung dan gesper. Salah satu dari rombongan itu (10 motor) mengeluarkan gir yang membuat rombongan VS mundur dan kabur sampai ke Pucung," ucapnya.
Karena mencurigakan, warga menghentikan rombongan VS di depan SPBU Pucung. Saat itu VS dan 3 temannya diamankan, 5 lainnya melarikan diri.
Keempat pelajar itu selanjutnya dibawa ke Polres Bantul. Orang tua mereka lalu dipanggil ke Polres untuk pembinaan.
(rih/dil)