Wanita bernama Ayu Indraswari (A, 34) yang ditemukan tewas di salah satu wisma di Jalan Kaliurang (Jakal) Km 18, Sleman, dipastikan korban mutilasi. Keluarga mengungkap korban sebelumnya pamit bekerja dan kemudian hilang kontak.
Ayah korban, Heri Prasetyo (64) mengatakan keluarga terakhir bertemu dengan A pada Sabtu (18/3) pagi. Saat itu Ayu pamit pergi untuk bekerja.
"(Pamitnya) Biasa, kerja," ujar Heri saat ditemui wartawan di rumah duka, Panembahan, Kota Jogja, Senin (20/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumat ketemu, Sabtu pagi masih ketemu, sore tak WA sudah nggak aktif," tambahnya.
Heri menjelaskan, biasanya pada Sabtu, A bekerja setengah hari. Namun Sabtu kemarin hingga sore menjelang malam A tak kunjung pulang. Ia coba menghubungi A via ponsel namun tidak aktif.
"Kalau Sabtu nggak full (shift kerja). Biasanya untuk pergi ke mana kurang tahu senengane deke gimana (senangnya dia bagaimana), tapi dia dari dulu dia senengane makannya di warung Pakem, kulineran itu loh, dulu sama teman-temannya di sana," jelasnya.
Heri mengaku jika A adalah pribadi yang tertutup dan jarang bercerita dengan orang tuanya. Jika pulang bekerja, menurutnya, A langsung bercengkerama dan bercanda dengan dua anaknya.
"Dia nggak pernah ngobrol, jadi kalau pulang ya pulang, paling sama anaknya gojek-gojek (bercanda), anaknya mau minta apa baru keluar lagi," ungkapnya.
Heri menyebut ponsel A saat ini juga tidak diketahui keberadaannya. Hal itu ia sampaikan saat ditanya apakah mengenal teman-teman A.
"Saya tidak punya (kontak) temannya siapa karena (kontak) temannya di HP (A) semua. Jadi teman-teman kantornya itu di HP semua. Jadi kalau ketemu HP-nya nanti baru bisa," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, sesosok mayat perempuan ditemukan di salah satu wisma daerah Jalan Kaliurang (Jakal) Km 18, Sleman. Polisi menyebut saat mayat ditemukan sudah dalam keadaan termutilasi.
"Bahwa pada hari Minggu 19 Maret 2023 pukul 23.20 WIB, Polsek Pakem, Polresta Sleman dan Polda DIY telah menerima laporan penemuan mayat dalam keadaan termutilasi," kata Kasubbid Penmas Polda DIY AKBP Verena SW kepada wartawan, Senin (20/3).
Verena mengatakan identitas korban telah teridentifikasi dari KTP yang tertinggal di TKP. Adapun korban yakni perempuan inisial A (34) warga Kalurahan Patehan, Kota Jogja.
"Langkah-langkah yang kita lakukan cek dan olah TKP kemudian kita koordinasi dengan RS Bhayangkara guna dilakukan visum dan autopsi," ucapnya.
Saat ini, kasus dalam investigasi dan ditangani Ditreskrimum Polda DIY beserta jajaran. "Pelaku dalam tahap penyelidikan," pungkasnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
Sebelumnya, Dukuh Purwodadi, Kamri, mengatakan korban menginap di wisma itu bersama seorang laki-laki.
"Awalnya malam Minggu (18/3) itu dia menginap, dia (laki-laki) datang sendiri terus pergi dan datang sama perempuan itu," kata Kamri saat dihubungi wartawan, Senin (20/3).
Penemuan mayat itu diketahui pada Minggu (19/3) malam ketika penjaga wisma merasa curiga dengan kondisi kamar korban yang tidak ada aktivitas sejak pagi. Sekitar pukul setengah 11 malam, penjaga kemudian mengetuk kamar korban namun tak ada yang menyahut.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil, kelihatan lah (perempuan itu) di kamar mandi itu," ungkapnya.
Temuan mayat itu langsung dilaporkan ke polisi. Menurut Kamri, saat ditemukan di dalam kamar mandi, tubuh korban terpotong di beberapa bagian.
"(Ditemukan) di kamar mandi. Kondisi jenazah itu terpotong menjadi beberapa bagian, kaki kanan dan kiri terpotong," beber Kamri.